Share

Ini Isu-Isu Utama yang Jadi Perhatian pada Pilpres Korsel

Rahman Asmardika, Okezone · Selasa 09 Mei 2017 13:00 WIB
https: img.okezone.com content 2017 05 09 18 1686849 ini-isu-isu-utama-yang-jadi-perhatian-pada-pilpres-korsel-pThWwtTgya.jpg Capres Korsel dari Partai Demokratik Korea, Moon Jae-in. (Foto: Reuters)

SEOUL – Warga Korea Selatan (Korsel) menentukan presiden baru mereka dalam pemilihan presiden yang digelar pada Selasa, 9 Mei 2017. Siapa pun yang nantinya terpilih, akan menghadapi sejumlah permasalahan yang menjadi perhatian baik dari publik Negeri Ginseng maupun dunia internasional.

Masalah hubungan dengan Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS), masalah pemerataan ekonomi, korupsi, dan kekuasaan yang besar dari perusahaan yang dikontrol keluarga konglomerat atau yang dikenal dengan nama chaebol akan menjadi bahasan utama dalam pilpres kali ini. Berikut pandangan beberapa calon presiden (capres) Korsel mengenai isu-isu tersebut seperti dilansir dari New York Times, Selasa (9/5/2017).  

Hubungan dengan Korut

Di bawah pemerintahan eks presiden Park Geun-hye dan pemerintahan saat ini, Korsel mengambil sikap konfrontatif terhadap tetangganya, Korut. Sikap konfrontatif itu terlihat dari latihan militer gabungan yang dilakukan dengan AS dan keikutsertaan Seoul memperketat sanksi untuk Pyongyang terkait program nuklir dan rudal balistik rezim Kim Jong-un.

Salah satu capres dalam pilpres kali ini, Moon Jae-in mengambil sikap berbeda dan menyatakan siap berdialog dengan Pemimpin Korut, Kim Jong-un mengenai isu nuklir. Kandidat dari Partai Demokratik Korea itu mengatakan, sanksi saja tidak akan cukup untuk membujuk Korut menghentikan program nuklirnya.

Sikap Moon itu disorot oleh kandidat dari Partai Kebebasan Korea, Hong Joon-pyo. Ia mengatakan pemerintahan yang dipimpin Moon akan terlalu lunak terhadap Korut. Hong mendukung status quo saat ini dengan bersikap keras terhadap Pyongyang.

Follow Berita Okezone di Google News

Hubungan dengan AS

Salah satu isu yang menjadi sorotan dalam hubungan AS-Korsel beberapa waktu belakangan adalah penempatan sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense atau THAAD di Korsel untuk menangkal serangan dari Korut. Penempatan sistem rudal ini mendapat suara pro dan kontra dari kalangan rakyat Korsel, begitu juga dengan suara dari para kandidat.

Dua kandidat, Hong Joon-pyo yang beraliran konservatif dan Ahn Cheol-soo politikus tengah dari Partai Rakyat Korsel menyatakan mendukung penempatan THAAD. Sedangkan saingan mereka, Moon Jae-in menyebut pemasangan THAAD di Seongju adalah sesuatu yang sangat disesalkan.

Korupsi oleh Kalangan Konglomerat

Korupsi di kalangan konglomerat menjadi salah satu isu yang disoroti dalam kasus penyalahgunaan pengaruh yang berujung pada pemakzulan presiden Park Geun-hye. Dari kasus itu terlihat bahwa pengaruh kuat dari chaebol, julukan untuk keluarga konglomerat di Korsel telah berhasil mencapai pemerintah di tingkat teratas.

Seperti juga pada beberapa pilpres sebelumnya, para capres berjanji untuk membentuk undang-undang yang membuat pimpinan chaebol lebih transparan dalam membantu keturunan mereka mengumpulkan kekayaan melalui kesepatakan-kesepakatan terkait perusahaan mereka.

Kali ini, Moon Jae-in berusaha melakukan hal itu dengan memberikan kekuasaan lebih besar pada pemegang saham minoritas dalam memilih dewan direksi sebuah perusahaan konglomerat. Dengan itu, diharapkan kontrol keluarga di dalam chaebol pada akhirnya akan memudar.

Ahn Cheol-soo yang juga kritis terhadap masalah ini menyarankan diberikannya kekuatan lebih besar pada Komisi Persaingan Usaha untuk mengatur Chaebol. Di sisi lain, meski bersumpah akan memberantas korupsi, Hong Joon-pyo secara jujur mengambil sikap memihak chaebol yang memiliki peran penting dalam perekonomian.

Ketidaksetaraan Ekonomi

Tingkat pengangguran kaum muda berusia antara 25 sampai 29 di Korsel mencapai 8,2 persen pada November 2016. Angka ini adalah yang tertinggi sejak 1999 sehingga menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan Negeri Ginseng untuk menciptakan lapangan kerja bagi mereka yang baru lulus perguruan tinggi.

Moon jae-in telah bersumpah untuk menciptakan 810 ribu pekerjaan di sektor publik dan menaikkan pajak untuk orang kaya. Sementara Ahn Cheol-soo yang merupakan seorang pengusaha memilih mengalihkan fokusnya pada sektor swasta dengan menjamin pekerjaan bagi kaum muda selama lima tahun. Dia juga menjanjikan upah di perusahaan kecil yang sebanding dengan apa yang dapat mereka peroleh di perusahaan-perusahaan besar.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini