TIMIKA - Pascaunjuk rasa yang disertai perusakan dan pembakaran oleh massa karyawan PT Freeport Indonesia yang kena PHK, situasi di sejumlah titik dalam Kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua, malam ini mencekam. Status Kota Timika pun dinaikkan jadi Siaga 1, untuk mencegah aksi susulan.
Personel TNI dan Polri disebar ke segala penjuru untuk mengantisipasi aksi anarkis susulan. TNI telah menyiagakan 4 kompi pasukannya di home base masing-masing satuan. Seluruh unsur satuan TNI dilibatkan untuk pengamanan Kota Timika pasca-aksi unjuk rasa anarkis ribuan karyawan Freeport yang mogok.
"Saat ini pasukan TNI mulai (Angkatan) Darat, Laut, Udara, Brigif, Batalyon, Denkav, Lanal, Lanud sudah siaga satu. Siap membantu kalau ada perkuatan. Sekitar ada tiga kompi sudah siap semua, tinggal menunggu perkuatan saja dipanggil," kata Dandim 1710/Mimika, Letkol Inf Windarto, Sabtu (19/8/2017) malam.
Saat ini, kata Windarto, sudah ada 8 peleton personel TNI yang dikerahkan untuk mengamankan sejumlah lokasi yang dianggap rawan aksi penyerangan.
"Di Gorong-Gorong 1 pleton, di Check Point 28 ada 2 peleton, di Petrosea ada 1 peleton, di Koramil Kuala Kencana ada 4 peleton. Jadi sudah ada 8 peleton malah," katanya.
Massa kini sudah berhasil dibubarkan setelah merusak sejumlah fasilitas milik PT Freeport dan mitranya. Massa terlihat masih memadati wilayah pertigaan Gorong-Gorong, posko aksi mogok kerja dan Kantor Sekretariat SPSI Freeport di Jalan Budi Utomo.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa ribuan karyawan Freeport di check point 28 berujung rusuh. Mereka merusak hingga membakar sejumlah fasilitas di area Freeport termasuk kendaraan.
Follow Berita Okezone di Google News
(sal)
