JENEWA – Badan PBB untuk Urusan Pengungsi, UNHCR, merilis video yang menunjukkan etnis Rohingya tengah terjebak di perbatasan antara Myanmar dengan Bangladesh. Sekira 15 ribu orang terlihat duduk terdiam di wilayah Bangladesh setelah menyeberang dari Myanmar.
Video tersebut direkam oleh UNHCR dengan menggunakan drone. Belasan ribu etnis Rohingya itu menyeberang ke Bangladesh dengan cara menyusuri Sungai Naf. Melihat kondisi tersebut, UNHCR menyatakan prihatin dan menyerukan agar kondisi penampungan ditingkatkan.
“Kami sungguh prihatin dengan kondisi kemanusiaan di Bangladesh di mana ribuan dari pendatang baru terjebak di perbatasan,” ucap juru bicara UNHCR, Andrej Mahecic, dalam konferensi pers di Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Jenewa, Swiss, melansir dari Reuters, Selasa (17/10/2017).
“Masalahnya terkait dengan screening. Setiap pemerintah yang berdaulat perlu mengetahui siapa saja yang datang ke wilayahnya,” sambung Mahecic. Ia menambahkan, proses screening adalah hak setiap negara berdaulat sehingga tidak bisa diganggu gugat.
Belasan ribu orang itu diketahui masuk lewat pos perbatasan Anjuman Para sejak Minggu 15 Oktober malam waktu setempat. Beberapa di antara pengungsi etnis Rohingya itu mengaku sudah berjalan selama sepekan hanya untuk mencapai perbatasan tersebut.
Sumber: The Guardian/Youtube
“Kami mendorong Otoritas Bangladesh agar segera mengakui pengungsi ini melarikan diri dari kekerasan dan kondisi yang semakin sulit kembali ke asalnya. Setiap menit sangat berharga mengingat kondisi berbahaya yang mereka hadapi,” tandas Andrej Mahecic.
Sebagaimana diketahui, Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak meletusnya kekerasan di Rakhine State pada 25 Agustus. Kekerasan tersebut dipicu oleh serangan kelompok militan ke pos penjagaan militer Myanmar. Aksi itu lantas dibalas dengan agresi militer.
Hingga saat ini, sekira 582 ribu etnis Rohingya sudah melarikan diri dari Rakhine State dan mencari perlindungan ke Bangladesh. Sayangnya, mereka saat ini kekurangan bahan makanan dan akses terhadap layanan kesehatan selama di penampungan sementara.
Follow Berita Okezone di Google News
(war)