TIMIKA - Kapolres Mimika AKBP Victor D Mackbon mengatakan, dua pekerja tambang yang diduga terkontaminasi gas beracun di area underground Big Gossan, lokasi pertambangan bawah tanah PT Freeport Indonesia, kini kondisinya sudah stabil.
"Itu ada 3 korban, yang 1 meninggal dunia dan yang 2 masih bisa diselamatkan dan kondisinya sudah stabil," kata Victor di Timika, Rabu (18/10/2017).
Victor mengungkap, kecelakaan kerja itu terjadi sekira pukul 00.20 WIT dini hari tadi. Saat itu tiga korban masing-masing Hendry Munardi (meninggal dunia), Nofi Rizal Fachrudhin dan Sri Giri Dino Haryanto sedang melakukan aktivitas operasional di lokasi kejadian.
"Korban itu dapat perintah malam hari untuk melakukan operasional, cuma kita belum tahu operasionalnya ini apa. Mereka ini dari karyawannya PT RUC," katanya.
Tiga korban semula pingsan diduga karena menghirup karbon monoksida (CO) di atas ambang batas. Setelah dievakuasi, satu di antaranya meninggal dua lainnya kritis. "Penyebab ini mungkin masih dugaan, mungkin karena mencium atau menghirup gas beracun," ujarnya.
Siang ini juga, jenazah Hendry Munardi akan diterbangkan ke kampung halamannya di Batam, Kepulauan Riau, melalui penerbangan dari Timika menuju Jakarta. "Ini yang 2 orang dievakuasi juga, tapi belum tahu ke rumah sakit Timika atau di luar daerah," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(ris)