SURABAYA - Aparat Kecamatan Bulak, Surabaya, Jatim melarung jenglot ke laut lebih cepat dari yang direncanakan. Rencana awal jenglot akan dilarung satu minggu pasca penemuan, bila tidak ada pemilik yang mengambil.
Jenglot lebih cepat dilarung agar tidak keberadaannya tigak mengganggu aktivitas di kantor Kecamatan Bulak. Pasalnya, banyak warga yang mendatangi kecamatan Bulak pasca-jenglot dibawa ke sana. Warga ingin melihat langsung seperti apa jenglot tersebut.
Selain itu, keberadaan jenglot di kantor kecamatan juga menyebabkan bau anyir. Tak pelak membuat para staf kecamatan harus tutup hidung. "Sudah dilarungkan ke laut mas. Karena takut mengganggu aktivitas di kantor kecamatan," terang Camat Kenjeran, Supriyatno, pada Okezone saat dikonfirmasi, Kamis (19/10/2017).
Menurutnya, saat melarungkan jenglot ke laut juga melibatkan paranormal. Kemudian tidak langsung melarungkan, melainkan masih melakukan "permisi" terlebih dulu supaya larung berjalan lancar Selama jenglot ada di kantor kecamatan, sambungnya, tidak terjadi sesuatu yang aneh. "Nah sekarang sudah tidak lagi tercium bau anyir karena jenglotnya sudah dilarungkan ke laut," tandasnya.
Seperti diketahui, warga dihebohkan dengan penemuan jenglot di tepi pantai Watu-Watu, Kecamatan Bulak, Surabaya pada 16 Oktober 2017. Kemudian warga melaporkan penemuan jenglot itu pada satpol pp kecamatan Bulak. Lalu satpol pp datang ke lokasi dan membawanya ke kantor kecamatan.
(ris)