Share

Kisah Pramuka Tembus Tiga Wilayah di Rakhine Demi Bantu Rohingya

Ahmad Sahroji, Okezone · Jum'at 24 November 2017 06:15 WIB
https: img.okezone.com content 2017 11 23 18 1819271 kisah-pramuka-tembus-tiga-wilayah-di-rakhine-demi-bantu-rohingya-QRYIzxBlgI.jpeg Anggota Kwarnas Gerakan Pramuka Eko Sulistio bersama anak pengungsi Etnis Rohingya di Myanmar (Foto: IST)

JAKARTA - Meski situasi keamanan di Myanmar masih belum kondusif, Gerakan Pramuka masih terus berupaya melakukan misi kemanusiaan untuk membantu korban konflik kemanusiaan Etnis Rohingya di Myanmar.

Pramuka bahkan berhasil menembus tiga lokasi untuk mendistribusikan bantuan. Hal itu disampaikan Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka Urusan Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana (Abdimasgana) Eko Sulistio.

"Di setiap lokasi alhamdulillah kami berhasil mendistribusikan 200 paket makanan atau sembako, meski saya akui tidak mudah untuk bisa sampai ke tempat itu karena faktor keamanan yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan diri kita," ujar Eko kepada Okezone, Jumat (24/11/2017).

Tiga lokasi yang berhasil ditembus Eko yakni daerah Thay Chawy Kwakpyu, Refugee Camp, Rakhine State, Sittwey, Myanmar. Kedua, di daerah Zaitula Ghuna Village, Rakhine State, Myanmar, dan ketiga, daerah Meseri Dash Camp Refugee, di Thay Chawy, Rakhine State, Sittwey, Myanmar.

"Di tiga tempat pengungsian itu kami memberikan 200 paket makanan untuk 200 kepala keluarga," tambah dia.

Eko menuturkan alasannya melakukan misi kemanusiaan ke Myanmar, yang sampai saat ini situasi kemanannya masih belum stabil. Pertama, tidak ada bantuan dari negara donor yang datang ke Sittwey, Rakhine State, Myanmar. Kedua, negara-negara donor semua tertuju ke Bangladesh karena masih ada 600 ribu pengungsi Etnis Rohingya di sana.

"Ketiga, kelaparan di Myanmar sangat parah, warga Etnis Rohingya tidak ada mata pencaharian. Mau pergi melaut mencari ikan saja dilarang oleh pemerintah setempat," ungkap dia.

Eko terbang ke Myanmar pada 8 November 2017 setelah mendapat izin dari Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault dan Wakil Ketua Kwarnas Bidang Abdimasgana Mayor Jenderal TNI Muhammad Herindra. Belum tahu pasti sampai kapan Eko di sana. Sebab, lanjut dia, etnis Rohingya masih sangat membutuhkan bantuan dari negara asing.

"Selama ini mereka hidup hanya mengandalkan bantuan dari negara-negara asing, karena memang hak kewarganegaraan mereka tidak diakui. Jadi, mereka tidak bisa mendapatkan hak, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan ekonomi," jelasnya.

Keterlibatan Eko dalam misi kemanusiaan di Myanmar sudah dilakukan sejak tahun 2012. Dalam menjalankan tugasnya ia kerap dibantu oleh para relawan setempat. Ia terus berharap dan berdoa semoga krisis kemanusiaan yang menimpa Etnis Rohingya segera berakhir.

"Semoga bantuan kemanusiaan ke depan dapat lebih leluasa dan bantuan yang datang lebih banyak. Lebih dari itu, harapan terbesar kami krisis kemanusiaan ini bisa diakhiri," pungkas dia.

(ydp)

Follow Berita Okezone di Google News

(amr)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini