Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Israel dan Palestina Memanas, Ini 4 Konflik Perebutan Wilayah di Dunia

Rufki Ade Vinanda , Jurnalis-Senin, 11 Desember 2017 |17:39 WIB
Israel dan Palestina Memanas, Ini 4 Konflik Perebutan Wilayah di Dunia
Kota Yerusalem. (Foto: Getty Images)
A
A
A

KONFLIK kerap terjadi di antara negara yang saling bertetangga. Entah hal tersebut dilatarbelakangi perebutan wilayah, perang yang belum usai atau sebab-sebab yang lainnya. Salah satu konflik yang kini bisa dikatakan berada di puncak ketegangan adalah konflik antara Israel dan Palestina.

Kedua negara tersebut pada dasarnya telah terlibat konflik lebih dari 4 dekade lamanya. Baik Palestina dan Israel sama-sama berusaha mempertahankan Kota Yerusalem. Perebutan ini dilatarbelakangi tidak hanya masalah politis, tetapi juga ekonomi dan budaya. Sebagaimana diketahui, Yerusalem merupakan 3 kota dari agama suci yakni Islam, Kristen dan Yahudi.

Nyatanya konflik semacam itu tak hanya terjadi antara Israel dan Palestina. Konflik serupa tapi tak sama juga terjadi di belahan bumi lainnya.

1. Konflik Rusia dan Ukraina

Konflik antara Rusia dan Ukraina telah berjalan lebih dari 3 tahun lamanya. Kedua negara yang ada di Benua Biru itu memperebutkan wilayah Krimea. Konflik ini dimulai setelah berlangsungnya referendum pada 16 Maret 2014. Hasil referendum menunjukkan 96,7% dari warga Krimea ingin melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.

Diketahui sekira 95,6% dari warga Krimea turut serta dalam referendum tersebut. Pada 21 Maret 2014, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit masuknya Krimea ke Rusia. Namun, hal ini tidak begitu saja diterima Ukraina dan mereka menuding balik Rusia telah melakukan aneksasi secara sepihak.

BACA JUGA: DK PBB Minta Ukraina dan Kelompok Pro-Rusia Hentikan Kekerasan

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri menilai referendum Krimea berlangsung secara ilegal. PBB bahkan menyetujui sebuah resolusi yang menegaskan integritas Ukraina. Dengan disetujuinya resolusi tersebut, referendum yang menyebabkan Krimea bergabung dengan Rusia, menjadi tidak sah.

Meski demikian, konflik perebutan Krimea hingga detik ini belum sepenuhnya menemukan titik terang. Hubungan antara kedua negara tersebut sendiri sangatlah rumit dan pada 1991 hubungan Israel-Palestina sempat mengalami masa-masa ketegangan dan kecurigaan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement