Share

Gubernur Banten: Babeh Pencabul Anak Harus Dihukum Berat!

Rasyid Ridho , Sindonews · Senin 08 Januari 2018 13:11 WIB
https: img.okezone.com content 2018 01 08 340 1841647 gubernur-banten-babeh-pencabul-anak-harus-dihukum-berat-0mrASBVLub.jpg Gubernur Banten, Wahidin Halim (foto: Rasyid/Sindonews)

SERANG - Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku prihatin dan meminta agar pelaku sodomi kepada 41 bocah di Kabupaten Tangerang, Banten, Wawan Sutiono (49) alias Babeh dihukum seberat-beratnya.

"Prihatin aja, dihukum berat, ini sangat menyedihkan. Pelaku prilaku menyimpang agat dihukum seberat-beratnya, kasihan anak-anak," kata Wahidin kepada wartawan, Senin (8/1/2018).

Mantan Wali Kota Tangerang itu menjelaskan, bahwa pihak Pemprov Banten mempunyai tim untuk trauma healing membantu menyembuhkan anak-anak yang menjadi korban kebiadaban pelaku.

"Kita punya tim trauma healing, ada di LPA. Tapi, peristiwa ini menjadi tanggung jawab bersama agar tidak terjadi lagi," ujarnya.

 (Baca juga: Babeh Sodomi 41 Anak, Pengamat: Pelaku Harus Dihukum Seumur Hidup)

(Baca juga: Menteri Yohana Minta agar Babeh Tersangka Sodomi 41 Anak Dihukum Berat)

(Baca juga: Kemensos Siapkan Rumah Aman untuk 41 Anak Korban Sodomi 'Semar Mesem' Babeh)

Sebelumnya, Korban sodomi Wawan Sutiono (49) alias Babeh, bertambah menjadi 41 orang. Jumlah korban sodomi Babeh sebanyak 25 anak dengan usia 7-15 tahun.

Menurut Sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tangerang Nadli Rotun, hingga kini sudah ada 41 anak yang melapor disodomi Babeh.

"Angka ini masih mungkin bertambah lagi, mengingat banyak korban yang merasa malu pernah disodomi pelaku," kata Nadli, kepada SINDOnews di Polresta Kabupaten Tangerang pada Jumat 5 Januari 2018 kemarin.

Menurut Nadli, dari total 41 anak itu, tidak semua mau melakukan visum lantaran takut dan malu. Meski demikian, pihaknya tidak akan memaksa korban untuk divisum.

"Dari 41 anak yang menjadi korban sodomi hanya 29 orang yang mau divisum. Sisanya tidak mau, karena takut dan malu. Tetapi, dari sini kami terus melakukan pemulihan psikologis mereka," terangnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(wal)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini