GAZA – Penguasa Jalur Gaza, Hamas, tengah memburu tersangka utama dalam aksi pengeboman yang terjadi saat Perdana Menteri (PM) Palestina, Rami Hamdallah, berkunjung ke wilayah tersebut pada 13 Maret. Beruntung, sang perdana menteri lolos dari insiden yang dianggap percobaan pembunuhan itu.
Aparat keamanan Hamas mengetatkan penjagaan di sejumlah pos di jalanan jalur Gaza. Mereka mengecek satu per satu identitas para pengemudi mobil dan orang-orang yang melintas di pos tersebut.
“Aparat keamanan sedang melacak pelaku hingga berhasil menangkapnya,” ujar pernyataan resmi Kementerian Dalam Negeri Jalur Gaza, melansir dari Reuters, Kamis (22/3/2018).
BACA JUGA: Kunjungi Gaza, PM Palestina Nyaris Tewas Dihantam Ledakan
Selain mengetatkan pemeriksaan, Hamas juga menawarkan hadiah senilai USD5 ribu (setara Rp68,7 juta) bagi siapa saja yang memiliki informasi mengenai keberadan pelaku pengeboman. Namun, Hamas sama sekali tidak menyebut informasi mengenai afiliasi pelaku dengan kelompok tertentu.
Sebagaimana diberitakan, rombongan Rami Hamdallah dan Kepala Keamanan Palestina, Majid Faraj, dihantam ledakan di Beit Hanoun. Hamdallah dan Faraj berhasil selamat meski bom menyebabkan tiga unit mobil rusak parah.
BACA JUGA: Presiden Palestina Sebut Dubes AS untuk Israel 'Anak Anjing'
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengecam keras pengeboman tersebut. Pria berusia 82 tahun itu yakin jika percobaan pembunuhan itu berhasil, maka akan terjadi perang sipil berdarah di Palestina antara pendukung Hamas dengan Fatah yang memang berseteru.
Abbas sendiri tidak langsung menuding Hamas berada di balik serangan bom itu karena tidak ada bukti keterlibatan. Akan tetapi, pria berkacamata itu justru mengatakan tidak mempercayai penyelidikan yang dilakukan Hamas serta menyebut tidak ada progress dalam rekonsiliasi kedua faksi tersebut.
(war)