BANDA ACEH - Sekira 76 orang Muslim Rohingya kembali mendarat di Aceh menggunakan perahu. Warga etnis Rohingya itu merapat di Pantai Kuala, Kabupaten Bireuen, Provnsi Aceh. Mereka tiba sekira Pukul 14.00 WIB, Jumat (20/4/2018). Lima orang di antaranya mendarat dalam keadaan sakit, dan terpaksa harus diinfus.
Warga Rohingya itu diselamatkan oleh nelayan Aceh, kemudian ditempatkan di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di kawasan Bireuen.
Para pengungsi Rohingya yang diselamatkan itu terdiri dari 43 orang laki-laki, 25 orang perempuan serta 8 orang yang masih anak-anak. Mereka dievakuasi petugas dari satu boat yang terdampar ke Aceh.
(Baca juga: 5 Muslim Rohingya 20 Hari Terombang-ambing di Laut, Diselamatkan Nelayan Aceh)
"Lima orang sakit terdiri tiga orang laki-laki dan dua perempuan. Mereka sudah diinfus di lokasi," kata Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bireuen Hidayatullah saat dihubungi wartawan.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek mengatakan, para pengungsi Rohingya itu hendak menuju ke negara Australia. Namun mereka terombang-ambing di Perairan Kuala Raja, Bireuen.
"Informasi yang kami terima saat ini imigran tersebut mau menuju ke Australia. Saat ini Dinas Kesehatan Bireuen tengah melakukan penanganan pengungsi yang menderita sakit," kata Ahmad.
(Baca juga: Pemerintah Akan Cari Negara Ketiga untuk Pengungsi Rohingya)
Selain itu, Kepala Dinas Sosial Aceh, Al Hudri mengatakan, Pemerintah Aceh akan menampung para imigran tersebut, namun untuk sementara saja. Terkait dengan jangka waktu penampungan, kata Hudri, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak imigrasi.
"Pemerintah Aceh akan menampung sementara imigran itu, untuk berap hari belum dipastikan karena kita harus rapat dengan imigrasi, karena karena alasan kemanusiaan saja," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(qlh)