BANDA ACEH - Sebanyak 76 orang warga etnis Rohingya kembali terdampar di Pantai Kuala Raja, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Jumat (20/4/2018) sekira Pukul 14.00 WIB. Mereka yang terdampar di Bireuen tersebut terdiri dari 43 orang laki-laki, 25 orang perempuan serta 8 anak-anak.
Salah seorang yang terdampar, Muhammad Rifai (42) mengatakan, mereka melarikan diri dari Myanmar karena terjadi 'perang panas'. "Sehingga banyak saudara yang lari mengungsi ke negara lain. Membuat kami harus pergi karena tidak mungkin melawan rezim militer yang menggunakan senjata," kata Muhammad, warga Rohingya yang bisa bahasa Indonesia.
(Baca juga: 76 Muslim Rohingya Kembali Terdampar di Aceh, 5 Orang Dalam Kondisi Sakit)
Menurut Muhammad, Aceh memang jadi tujuan mereka untuk melarikan diri. Namun perjuangan untuk sampai tak mudah, harus terombang-ambing selama delapan hari di laut lepas dalam perahu yang mereka tumpangi. Sebanyak lima orang dari mereka dalam kondisi sakit.
"Selama di atas laut kami hanya makan ikan," tambah Muhammad.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh Al Hudri menyebutkan, pemerintah Aceh akan memberikan bantuan dan penampungan sementara untuk menampung para etnis Rohingya tersebut. Kata Hudri, pihaknya akan melakukan rapat untuk menentukan durasi penampungan. Kini, para pengungsi Rohingya itu telah dievakuasi di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bireuen.
"Kita tampung karena alasan kemanusiaan. Kita akan beri mereka tempat tinggal. Bagaimanapun mereka juga manusia yang membutuhkan pertolongan,” ujar Hudri.
Follow Berita Okezone di Google News
(qlh)