SEBUAH kapal selam menyelam ke 1.000 meter atau 1 km di bawah hamparan es Antartika yang memungkinkan tim Blue Planet II merekam kehidupan yang luar biasa untuk episode The Deep. Tidak ada manusia yang pernah mengunjungi kedalaman Antartika seperti itu sebelumnya.
Membutuhkan waktu dua tahun, pelayaran menuju misteri ini tidak hanya mengarah ke rangkaian yang menakjubkan yang menjerumuskan kita ke dunia asing, kaya akan biomassa dan penuh kehidupan, juga membuka peluang untuk berbagai studi ilmiah.
Lautan dalam sama menantangnya untuk dijelajahi seperti ruang angkasa yang jauh di sana; kita memiliki peta yang lebih rinci mengenai permukaan Mars daripada dasar samudera.
Perjalanan ke dunia yang belum pernah dijelajahi ini memberi kita wawasan tentang makhluk-makhluk yang berkembang dalam kondisi ekstrem dan menawarkan pandangan yang unik mengenai kehidupan di dasar laut kepada para ilmuwan. Hal ini penting untuk pekerjaan konservasi masa depan untuk melindungi dasar laut.
Butuh waktu dua tahun untuk mempersiapkan ekspedisi ini. Sebuah terusan dalam di ujung utara Semenanjung Antartika (dikenal sebagai 'Iceberg Alley') akhirnya dipilih sebagai lokasi penyelaman.
Ini memiliki tantangan tersendiri: kapal selam harus menghindari es yang bergeser. Sebagian es ini memiliki puncak seukuran mobil, sebagian lain seukuran taman Hyde Park di London.
Produser eksekutif James Honeyborne, menjelaskan tantangan teknis yang besar dari menghindari gunung es ibarat permainan penyerbu ruang angkasa versi raksasa dan tidak ada yang tahu bagaimana kapal selam dapat bertahan di bawah tekanan tersebut.
Sebelumnya, kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (Remotely Operated Vehicles, ROVs) telah mengunjungi kedalaman Lautan Antartika. Temuan awalnya menunjukkan ada kelimpahan kehidupan yang dapat ditemukan di kedalaman es, bahkan menyaingi terumbu karang tropis.
Ekspedisi ini tentu saja tidak mengecewakan.
Awak Blue Planet II menemukan dasar laut penuh kehidupan, mulai dari ikan 'naga es' sampai laba-laba laut raksasa; siput laut Antartika dan lili laut yang berenang.
Dr Jon Copley, profesor di Universitas Southampton, telah menjadi kekuatan pendorong di belakang ekspedisi itu.
"Mengirimkan orang sejauh satu kilometer ke bawah lautan di sekitar Antartika untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa tidak ada lagi bagian dari planet biru kita yang tidak dapat diakses oleh kita, jika kita dapat menemukan kemauan untuk pergi ke sana," kata Copley.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News