WARGA Kroasia di bagian selatan mengeluh atas terowongan yang memakan biaya 280 juta kuna (Rp600 miliar) yang "tak mengarah ke mana-mana".
Menurut stasiun TV RTL Croatia, pembangunan terowongan sepanjang 1.471 meter melalui pegunungan dekat Kota Omis telah dihentikan. Terowongan itu dimaksudkan untuk menghubungkan bypass yang ada saat ini serta menyelesaikan masalah lalu lintas kota yang parah.
Terowongan itu seharusnya menghubungkan Jembatan Omis dan sempat dipuji-puji sebagai bagian dari "proyek infrastruktur penting" dalam menyediakan koneksi yang lebih cepat bagi penduduk yang tinggal di antara kota dan jalan utama di kota pesisir itu.
Diharapkan juga rute tersebut akan mengurangi "kemacetan lalu lintas besar" yang diderita kota itu selama musim wisata tiba.
Konstruksi dimulai enam tahun lalu, tetapi RTL mengatakan "semuanya dihentikan" dan uangnya sekarang dihabiskan di tempat lain. Hal itu telah menyebabkan olok-olokan umum.
'Mungkin mereka berpikir Batman tinggal di sana'
Sejumlah warga Omis telah mengeluh kepada RTL tentang proyek tersebut.
"Butuh waktu setengah jam untuk mencapai rumah saya, dan tiga jam untuk mencapai Split dan Makarsa" di kata seorang penduduk, Marko, kepada RTL di tepi pantai.
Frane mengatakan: "Ini semua lelucon bagi mereka, mungkin mereka berpikir Batman tinggal di sana," sementara Ante menambahkan: "Persimpangan ini adalah yang terburuk di Omis, tetapi tidak ada uang - tidak ada yang bisa dilakukan."
RTL mengatakan bahwa pihak berwenang mengakui bahwa proyek mahal itu "memalukan", dan bahwa mereka telah berjanji untuk melanjutkan negosiasi setelah memulai kembali pekerjaan.
Walikota kota, Ivo Tomasovic, mengatakan kepada RTL: "Setelah liburan musim panas berakhir, kami berharap akan ada tender untuk pembangunan jembatan."
"Tender itu harus diselesaikan pada akhir tahun jika semuanya berjalan sesuai rencana. Pekerjaan itu harus dimulai pada tahun depan," tambahnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(erh)