Share

80 Petugas Dispangtan Kota Bandung Dikerahkan Pantau Pemotongan Hewan Kurban

Rizka Diputra, Okezone · Rabu 15 Agustus 2018 16:02 WIB
https: img.okezone.com content 2018 08 15 1 1936940 80-petugas-dispangtan-kota-bandung-dikerahkan-pantau-pemotongan-hewan-kurban-1yZsAqu3nK.JPG Kepala Dispangtan Kota Bandung, Elly Wasliah (Foto: Humas Pemkot Bandung)

BANDUNG - Sebanyak 80 petugas postmortem Dispangtan Kota Bandung akan dikerahkan pada hari H Idul Adha pada 22 Agustus 2018 hingga H+3 atau hari tasyrik mendatang. Mereka nantinya bakal menyisir masjid-masjid dan tempat pemotongan hewan kurban untuk memastikan daging-daging kurban yang dibagikan ke masyarakat aman dikonsumsi.

Kepala Dispangtan Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan, tahun lalu terdapat 7.148 ekor sapi dan 13.780 ekor domba yang dipotong atau total 20.928 ekor hewan kurban. Di antara sekian banyak hewan tersebut, 33 sapi dan 12 domba di antaranya mengandung cacing hati.

“Makanya penting bagi petugas kami untuk memastikan daging kurban yang dibagikan ke masyarakat tidak bermasalah,” katanya saat menjadi narasumber diskusi 'Bandung Menjawab' di Ruang Media Balai Kota Bandung, Selasa 14 Agustus 2018.

Ia mengungkapkan, langkah itu diambil mengingat banyaknya masjid dan tempat pemotongan hewan yang ada di Kota Bandung sementara jumlah petugas terbatas. Untuk itu pihak Dispangtan memberi sejumlah pelatihan. Di antaranya cara memilih hewan kurban yang layak dan sehat serta cara memotong hewan kurban secara syariah Islam. Yakni bagaimana cara menjatuhkan hewan kurban hingga menyembelihnya.

“Meskipun tidak didatangi petugas, sudah banyak pengurus DKM yang kami latih sehingga kualitas daging kurbannya tetap terjaga. Sejak tahun 2014 lalu, ada sekitar 1.400 pengurus DKM yang kami latih,” tutur Elly.

Meski demikian, ia tetap mengimbau masyarakat bersama-sama memastikan cara pengurusan daging kurban telah memperhatikan syariat Islam dan memenuhi standar kesehatan. Contohnya cara menguliti dan memotong daging ialah harus menggunakan pisau tajam dan alas plastik. Sebisa mungkin tidak langsung di terpal atau alas bekas spanduk dan semacamnya.

Pembagian daging lanjut Elly, sebaiknya tidak menggunakan plastik berwarna. Sejatinya menggunakan plastik putih atau transparan. Sesuai dengan edaran Kepala Badan POM Pusat, kantong kresek berwarna dikhawatirkan mengandung karsinogenik yang berbahaya. Kalau pun tetap menggunakan itu, baiknya ada penutup dulu di dagingnya.

“Dan yang paling penting, pilih dan belilah hewan kurban yang telah diberi kalung sehat dan layak tahun 2018. Kalaupun beli dari luar kota, pastikan ada keterangan serupa dari dinas terkait. Sekali lagi, hewan kurban yang dipilih harus sehat, layak dan tidak boleh terburu-buru dalam memilih,” pungkasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(put)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini