SURABAYA - Perbuatan mama muda yang satu ini tidak pantas dicontoh. Bagaimana tidak, seorang ibu yang seharusnya melindungi dan menjaga anaknya, tapi ini malah menjual. Perbuatan kejam itu dilakukan LA (22) warga Surabaya.
Di hadapan Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan, Lariza mengaku tega menjual anaknya yang masih berusia 11 bulan karena terbentur dengan kebutuhan ekonomi. Di mana Lariza butuh biaya sekolah untuk anak pertama.
"Ini anak saya yang ketiga pak. Sekarang anak ini (anak yang jual) usianya sekitar 11 bulan," ucap Lariza sembari meneteskan air mata menjawab pertanyaan Kapolda Jatim di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (11/10/2018).
Saat ini kondisi anak yang dijual ibu kandungnya bernisial ASK dalam keadaan sehat. Untuk sementara waktu anak laki-laki ini akan dirawat anggota polwan.
"Sementara waktu bayi ini akan dirawat Polwan Polrestabes Surabaya," terang Luki sambil menggendong ASK.
Menurut Luki, modus penjualan bayi sendiri melalui Instagram (IG). Di mana instagramnya berkedok sebagai pihak konsultasi. Namun di balik itu ada penjualan anak. Pihaknya akan terus kembangkan kasus perdagangan anak ini.
"Apakah ada aplikasi lain untuk menjaring para korban? Penyidik masih terus kembangkan kasus ini," tandas Luki.
Sementara itu, tersangka Alton PP (27) warga Sidoarjo menyatakan, dirinya hanya membantu ibu-ibu yang sedang hamil. Awalnya dia masuk mengikuti pergerakan di PMI Surabaya. Kemudian banyak ibu hamil konsultasi, sehingga mempunyai niat membuka konsultasi melalui akun instagram.
"Saya mempunyai inisiatif untuk membuka konsultasi tentang persalinan bayi untuk mencarikan adopter. Saya juga membuat group WA dengan nama Tikun Mas yang di dalamnya beranggotakan ibu hamil," paparnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(fzy)