SOLO - Pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas pemerintah pada 2020 dan 2021-2023 di Jawa-Bali. Hal itu terungkap dalam rapat Pembahasan Penyusunan Sinkronisasi Program dan Pembiayaan Pembangunan 2020 dan Jangka Pendek 2021-2023 untuk Pulau Jawa dan Bali yang digelar Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Isu strategis pengembangan infrastruktur wilayah di Pulau Jawa dan Bali meliputi, penyelesaian pembangunan Asian Highway Network, mengurangi disparitas wilayah selatan dan utara Jawa-Bali, penanggulangan krisis air, penyelesaian proyek strategis nasional, merespon Tren Urbanisasi, dan pengurangan resiko atau mitigasi bencana di Pulau Jawa-Bali.
Untuk program pembangunan infrastruktur pada tahun 2020 yakni, penataan kawasan wisata religi dudan Kota Magelang, pembangunan Jalan Malangsari menuju Kendenglembu di Kabupaten Banyuwangi, dan pembangunan rumah susun untuk mendukung kegiatan di Kawasan Industri (KI) Kendal.
Adapun indikasi program pembangunan infrastruktur pada tahun 2021-2023 untuk Pulau Jawa diantaranya pembangunan Bendungan Matenggeng di Kabupaten Cilacap, Pembangunan Jalan Tol Cileunyi–Tasikmalaya–Banjar dan pembangunan rumah susun pekerja di Kota Semarang.
Dengan daftar rencana pembangunan infrastruktur seperti di atas, BPIW PUPR memandang perlunya sinkronisasi program. “Sinkronisasi program perlu dilakukan untuk terciptanya keterpaduan dengan unit organisasi di lingkungan Kementerian PUPR maupun Kementerian/Lembaga lain,” papar Kepala BPIW Kementerian PUPR, Hadi Sucahyono.