JAKARTA - Artis Maudy Ayunda kembali membuat publik terkagum-kagum. Setelah berhasil menjadi orang Indonesia pertama yang lulus dari jurusan P.P.E (Politics, Philosophy, and Economics) di Oxford University, ia mengaku belum puas.
Dalam waktu dekat, dara bernama lengkap Ayunda Faza Maudya ini pun akan mengambil pendidikan magister. Melalui akun Instagram pribadinya, Maudy mengumumkan bahwa ia diterima oleh dua universitas kenamaan sekaligus.
Hal tersebut membuatnya dilanda ‘beautiful dilemma’, lantaran kampus yang dimaksud yakni Harvard University dan Stanford Univesity. Sempat galau, akhirnya Maudy diketahui memilih Harvard University. Belum ada penjelasan mengapa ia lebih mencondongkan pilihan ke universitas yang berlokasi di Massachusetts, Amerika Serikat itu. Pada unggahan Instagram story miliknya, Maudy hanya mengucapkan terima kasih atas ucapan netizen sembari menyisipkan gif bertuliskan “Harvard”.
Baca Juga: Kuliah di Amerika, Begini Bocoran Agar Segera Dapat Visa
Pelantun lagu ‘Perahu Kertas’ itu diterima program S2 jurusan Pendidikan di Harvard Graduate School of Education (HGES). Menurut Peterson’s, tingkat penerimaan mahasiswa baru untuk program tersebut hanya sebesar 54%. Sedangkan persentase mahasiswa asingnya mencakup 24% dalam tahun akademis 2018/2019. Dengan kata lain, tidak mudah bagi Maudy untuk bisa menembus beratnya persaingan di sana.
Bukan hanya seleksi penerimaan mahasiswanya yang butuh perjuangan hebat, tapi hidup sebagai mahasiswa di Amerika nyatanya juga penuh tantangan. Melansir CekAja.com, inilah hal-hal yang perlu kamu perhatikan terlebih dahulu sebelum kuliah di Amerika:
1. Kenali sistem perkuliahan
Pertama, kenali dulu seperti apa sistem perkuliahan yang diterapkan di sana. Terhitung ada 4 jenis pendidikan tinggi, yaitu universitas negeri, community college, universitas swasta, dan institute of technology.
Rata-rata perantau lebih memilih untuk mengambil college selama dua tahun. Konon, biayanya jauh lebih murah 50 persen daripada langung kuliah di universitas.
Lulus dari community college, kamu berhak mendapat gelar associate yang setara dengan diploma. Gelar ini nantinya bisa ditransfer untuk dilanjutkan ke S1. Tapi, pastikan mata kuliah yang telah kamu ambil bukan untuk mahasiswa yang sudah siap menghadapi dunia kerja.
2. Pilihan tempat tinggal
Lalu, hal pertama yang juga sangat krusial untuk dipersiapkan calon mahasiswa adalah tempat tinggal. Ada tiga jenis, di antaranya dormitory kampus, asrama pribadi, dan apartemen.
Pilih yang memang sesuai dengan kemampuanmu, serta perhitungkan pula jarak antara rumah dan kampus. Untuk keuntungan yang bisa didapat dari masing-masing tempat tinggal ini ialah sebagai berikut:
Dormitor kampus
Mahasiswa tingkat awal biasanya memilih untuk tinggal di asrama yang terletak di kampus ini. Sebab, lebih menghemat ongkos transportasi sehari-hari.
Selain itu dari segi fasilitas, asrama tersebut juga terbilang lengkap dan tidak membutuhkan persiapan banyak untuk dihuni.
Asrama Pribadi
Perlu diketahui, ada beberapa kampus yang tidak menyiapkan asrama. Solusinya, cari asrama pribadi di luar kampus.
Tidak jauh berbeda dengan dormitory kampus, asrama pribadi justru lebih membantu mahasiswa perantau untuk mengakses informasi yang mereka butuhkan.
Seperti menunjukkan tempat makan terbaik, tetangga di sekitar tempat tinggal, area belanja, tujuan wisata, dan sarana transportasi umum.
Sewa Apartemen
Opsi menyewa apartemen ini tentunya lebih mahal. Maka, sangat dianjurkan untuk meninjau baik-baik lokasi sekitar tempat tinggal, apakah lingkungannya cukup nyaman dan aman.
Selain itu, kamu juga perlu membaca lebih seksama aturan yang terdapat dalam kontrak penyewaan sebelum ditandatangani.