HARARE – Lebih dari 100 orang dilaporkan telah tewas di beberapa negara di bagian selatan Afrika akibat terjangan Topan Idai pada Senin. Topan dengan kecepatan angin mencapai 177 kilometer per jam itu telah menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa, terutama di Zimbabwe dan Mozambik.
Di Mozambik, topan mendarat pada Kamis dan menyebabkan dampak yang “besar dan mengerikan” di kota pelabuhan Beira. Bantuan dan tim kemanusiaan baru bisa sampai di Beira pada Minggu.
Berdasarkan keterangan Pimpinan Tim Peninjau Palang Merah Internasional Jamie LeSeur yang dilansir BBC, banyak korban yang diselamatkan dari pepohonan, rumah-rumah banyak yang hancur dan atap hilang tercabut dari bangunan-bangunan beton di Beira.
LeSeur mengatakan, jumlah korban tewas di Beira yang memiliki populasi 500.000 jiwa sejauh ini masih belum jelas. Namun, warga lokal telah melakukan upaya keras untuk membuka kembali jalan yang mengarah ke kota.
Topan Idai telah menewaskan lebih dari 60 orang di Zimbabwe, termasuk siswa dari dua sekolah asrama yang dihantam bebatuan yang tertiup angin dari puncak gunung. Menurut pejabat kementerian informasi Zimbabwe, jumlah korban tewas tersebut telah meningkat pada Senin, menjadi lebih dari 80 jiwa dan diperkirakan masih akan bertambah.
"Jumlah kematian yang dikonfirmasi di seluruh negeri sekarang 89," kata Sekretaris Kementerian Informasi Zimbabwe, Nick Mangwana kepada Reuters.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan lebih dari 100 orang tewas dalam hujan lebat yang turun selama beberapa pekan dan banjir di Mozambik dan Malawi, di mana desa-desa tenggelam di bawah air.
(dka)