JAKARTA - Seorang pria berkaus Joko Widodo (Jokowi) yang bernama Yuli Wijaya dikeroyok massa di kawasan Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah. Diduga, aksi tersebut dilakukan pendukung pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menilai kejadian tersebut merupakan salah satu tindakan premanisme. “Tindakan premanisme,” ujar Ace Hasan kepada Okezone, Rabu (3/4/2019).
“Perbedaan pilihan tidak seharusnya disikapi dengan kekerasan. Dugaan pelakunya adalah Pendukung 02 itu menandakan mereka tidak siap berdemokrasi. Mereka hanya ingin menang sendiri,” tuturnya.
(Baca Juga: Pria Berkaus Jokowi Dikeroyok Massa Diduga Pendukung Prabowo)
Sebab itu, Ace Hasan berharap kalau kepolisian bisa segera mengusut tuntas pelaku dari kejadian tersebut, dan juga memberikan hukuman yang sesuai. Ia sangat menyayangkan kalau Pemilu diisi dengan tindakan kekerasan.
“Pihak kepolisian harus segera mengusut tuntas pelakunya dan diberikan hukuman agar memberikan efek jera. Seharusnya pemilu ini tidak perlu melakukan tindakan kekerasan, apalagi dengan mengeroyok orang,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolres Purworejo AKBP Indra Kurniawan Mangunsong menerangkan, peristiwa bermula saat rombongan massa pendukung Prabowo-Sandi kembali dari acara kampanye terbuka kubu 02 di Lapangan Kemiri, Kecamatan Kemiri, Purworejo. Mereka dalam perjalanan menuju ke arah Yogyakarta.
(Baca Juga: Jokowi Akan Hadiri Peringatan Isra Mikraj di Sukoharjo dan Boyolali)
Atas kejadian tersebut, korban harus mendapatkan perawatan di RSUD dr Tjitro Wardojo Purworejo karena menderita sejumlah luka, yakni mendapatkan lima jahitan di kepala.
(Ari)