JAKARTA - Hari ini bertepatan dengan 58 tahun berdirinya Praja Muda Karana atau lebih dikenal dengan Pramuka. Berbicara soal Pramuka, identik dengan Jambore Nasional Pramuka (pertemuan Penggalang se-Indonesia) di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Di sana, menjadi saksi sejarah Pramuka di era kejayaan Presiden Soeharto.
Keberadaan bumi perkemahan Cibubur tidak lepas dari peran Ibu Negara Tien Soeharto. Semula Cibubur adalah hamparan kebun karet. Namun, atas inisiatif wanita yang memiliki nama lengkap Raden Ayu Siti Hartinah tersebut. Kemudian lahan seluas 210 hektare dibangun menjadi Bumi Perkemahan Cibubur, tempat di mana perhelatan akbar Jambore Nasional digelar.
Baca Juga: Soekarno Kerap Membawa Tamu Asing ke Jalan Pramuka, Kenapa?
Berdasarkan data Kepustakaan Presiden, seperti dikutip Okezone, Selasa (14/8/2019), nama Bumi Perkemahan Wiladatika (Widya Mandala Krida Bhakti Pramuka) di Cibubur, Jakarta Timur, juga sempat diganti namanya menjadi Bumi Perkemahan Pramuka Ibu Tien Soeharo.
Pergantian nama ini sebagai penghormatan kepada Ibu Tien atas jasa-jasanya mengembangkan Pramuka di Indonesia. Pemberian nama dilakukan pada acara Raimuna Nasional VII pada 1 - 10 Juli 1997 oleh Presiden Soeharto selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka kala itu. Namun hingga saat ini, nama tersebut tetap dikenal sebagai Wiladatika.
Baca Juga: Buwas Berharap Jambore Pramuka di AS Tingkatkan Kemampuan Kontingen Indonesia
Kala itu, Ibu Tien memberikan dukungan penuh kepada Pramuka. Dia juga menjabat sebagai Waka Kwarnas Gerakan Pramuka pada masa bakti 1970 - 1993. Dengan jabatannya tersebut, tidak heran apabila Ibu Tien memimpin sejumlah rapat.
Seperti yang terungkap dalam dokumentasi perpustakaan nasional. Ibu Tien memimpin rapat Kwarnas Pramuka di Istana, Jakarta 4 Januari 1978.
Berikut ini foto-fotonya.
(Foto: Dok. Perpusnas)
(rhs)