NEW JERSEY - Sebuah simulasi mengerikan mengungkap kemungkinan yang dapat terjadi jika pecah perang antara Amerika Serikat (AS) dengan Rusia.
Dilaporkan The Sun, video dari simulasi itu memperlihatkan bagaimana hujan bom nuklir akan terjadi di bumi di tengah konflik dua negara kekuatan dunia itu, diperkirakan menewaskan 34 juta orang hanya dalam waktu kurang dari 24 jam. Sebagian besar korban akan tewas dalam 45 menit pertama.
BACA JUGA: Rusia Resmi Bekukan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS
Simulasi dari Universitas Princeton, New Jersey itu juga memprediksi 60 juta orang akan menderita luka-luka akibat ledakan. Para ahli dari universitas mengatakan jumlah korban jiwa nantinya akan melonjak tajam karena curahan radioaktif dan efek bom nuklir jangka panjang lainnya.
Rusia dan NATO saling serang dengan melibatkan 480 hulu ledak nuklir.
"Proyek ini dimotivasi oleh perlunya untuk menyoroti konsekuensi potensi bencana dari rencana perang AS dan Rusia saat ini," demikian disampaikan dalam blog resmi Princeton sebagaimana dilansir dari News.com.au.
"Risiko perang nuklir telah meningkat secara dramatis dalam dua tahun terakhir karena Amerika Serikat dan Rusia telah meninggalkan perjanjian kontrol senjata nuklir yang sudah lama ada."
Simulasi berdurasi empat menit, berjudul "Plan A", menggambarkan bagaimana konflik antara Amerika Serikat dan Rusia dapat meningkat dari perang konvensional menjadi konflik nuklir habis-habisan. Simulasi itu didasarkan pada penilaian independen AS dan jumlah pasukan Rusia saat ini, target senjata nuklir, dan perkiraan jumlah korban jiwa.
Rusia (garis merah) dan NATO saling berbalas tembakan rudal nuklir.
Perang dimulai ketika Rusia meluncurkan tembakan peringatan nuklir dari pangkalan dekat kota Kaliningrad dalam upaya untuk menghentikan gerak maju pasukan AS-NATO di seluruh Eropa barat.
Pertempuran dengan cepat meningkat menjadi perang nuklir taktis di Eropa, dengan Rusia dan pasukan NATO bertukar 480 hulu ledak nuklir melalui pesawat dalam pertempuran mengerikan di langit. Jumlah korban (yang berarti kematian dan cedera) mencapai 2,6 juta dalam waktu tiga jam.
Dengan Eropa dihancurkan, NATO menembakkan 600 hulu ledak dari daratan dan pangkalan kapal selam AS yang ditujukan untuk pasukan nuklir Rusia.
Rusia membalas dengan meluncurkan rudal dari silo dan kapal selam. Pertukaran ini menyebabkan 3,4 juta korban dalam 45 menit selanjutnya.
Follow Berita Okezone di Google News