WASHINGTON - Amerika Serikat mengklaim serangan yang melumpuhkan fasilitas minyak Arab Saudi pada akhir pekan lalu berasal dari Iran.
Reuters melaporkan tiga pejabat AS yang memberikan info itu mengatakan serangan menggunakan rudal jelajah dan drone. Hal itu menunjukkan bahwa serangan melibatkan tingkat kompleksitas dan kecanggihan dari yang diperkirakan sebelumnya.
Para pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu tidak memberikan bukti atau menjelaskan info dari intelijen AS mana terkait pernyataan mereka.
Kementerian Pertahanan Saudi akan mengadakan konferensi media yang akan menunjukkan bukti keterlibatan Iran dalam serangan Aramco, termasuk penggunaan senjata Iran.
Baca juga: Houthi Serang Fasilitas Minyak Saudi, Lumpuhkan Sebagian Pasokan Dunia
Baca juga: Duga Iran Dalang Serangan Fasilitas Minyak Saudi, Trump: Kami Tidak Ingin Perang
Iran membantah terlibat dalam serangan itu. Sekutu Iran dalam perang saudara Yaman, kelompok Houthi, mengaku bertanggung jawab, dengan mengatakan bahwa mereka drone mereka yang digerakkan dengan mesin jet berhasil kilang minyak Saudi.
Presiden AS Donald Trump pada Senin juga menuding Iran sebagai dalang serangan itu.
Fasilitas minyak Saudi, Aramco diserang pada Minggu (15/9), hingga membuat produksi minyak Saudi turun hingga 5,7 juta barel per hari, atau lebih dari 5 persen dari produksi minyak dunia.
Fasilitas Abqaiq berjarak 60 km barat daya dari markas Aramco di Dhahran. Pabrik pengolahan minyak itu menangani minyak mentah dari ladang minyak konvensional terbesar di dunia, ladang minyak supergiant Ghawar, dan untuk ekspor ke terminal Ras Tanura, fasilitas pemuatan minyak lepas pantai terbesar di dunia, dan Juaymah. Fasilitas itu juga memompa ke barat melintasi kerajaan ke terminal ekspor Laut Merah.
(fzy)