TEHERAN - Pemimpin tertinggi Iran mengomentari protes luas imbas keputusan pemerintah menaikkan harga bensin hingga 50 persen, mengecam pengunjuk rasa yang telah menyerang fasilitas publik sebagai "penjahat."
Komentar Ayatollah Ali Khamenei disiarkan langsung di televisi pemerintah. Dia berkata, "beberapa kehilangan nyawa mereka dan beberapa tempat hancur."
Baca juga: Amerika Serikat Luncurkan Serangan Siber ke Iran
Baca juga: Hacker Pemerintah Iran Berusaha Retas Kampanye Pemilihan Trump 2020
Dia secara khusus menargetkan orang-orang yang bersekutu dengan keluarga Shah, yang digulingkan 40 tahun yang lalu, dan sebuah kelompok pengasingan yang disebut Mujahedeen-e-Khalq yang menyerukan penggulingan pemerintah Iran.
“Membakar bank bukanlah tindakan yang dilakukan oleh masyrakat. Ini dilakukan preman,” kata Khamenei mengutip BBC, Senin (18/11/2019).
Khamenei memerintahkan pasukan keamanan "untuk melaksanakan tugas mereka" dan bagi warga Iran menghindari demonstran yang kejam.
Pemerintah telah menutup akses internet, sehingga sulit untuk mengukur apakah kerusuhan yang terjadi di 100 kota dan kota-kota dilaporkan terus berlanjut. Gambar yang diterbitkan oleh media negara dan semi-resmi menunjukkan gambar pompa bensin dan bank yang terbakar, kendaraan yang terbakar dan jalan yang berserakan puing-puing.
Penyerang yang menargetkan kantor polisi di kota Kermanshah pada Sabtu 16 November 2019 menewaskan seorang petugas, menurut kantor berita IRNA.
Seorang anggota parlemen mengatakan seorang tewas di pinggiran kota Teheran. Sebelumnya, satu orang dilaporkan tewas pada Jumat 15 November di Sirjan.