STOCKHOLM - Laporan media Swedia mengungkap menteri pertahanan Irak ternyata seorang warga negara Swedia yang memiliki catatan kriminal. Laporan tersebut dirilis menyusul laporan sebelumnya dari sorang jurnalis AFP di Irak.
Menurut laporan kantor berita Nyheter Idag, Najah al-Shammari adalah seorang warga negara Swedia yang terdaftar di pinggiran Kota Stockholm, sesuatu yang dibantah oleh partainya, al-Wataniya atau Koalisi Nasional, saat al-Shammari dicalonkan untuk menduduki jabatan menteri pertahanan Irak.
Dalam laporan yang dilansir Sputnik, Nyheter Idag menyebutkan bahwa Al-Shammari datang ke Swedia pada 2009, dan disusul keluarga tiga tahun kemudian. Pada 2015 ia menjadi warga negara Swedia, meskipun ada dokumen yang menunjukkan bahwa ia gagal memahami bahasa Swedia sederhana, bahkan setelah beberapa tahun kursus bahasa yang dirancang khusus untuk imigran.
Apparently the New #Iraqi defence Minister Najah Al Shamary is #Swedish citizen . pic.twitter.com/7QFZ2VPupk
— Ammar karim (@ammar_afp) June 24, 2019
Di Swedia, Al-Shammari, yang menggunakan "nama klan" sebagai alias, mendapat cuti sakit penuh waktu karena masalah ingatan dan mengaku terlalu sakit untuk bekerja. Dia dan keluarganya dialokasikan sebuah apartemen di salah satu pinggiran Kota Stockholm dan setelah menunjukkan pendapatan yang kecil pada 2013 dan 2014, gagal menunjukkan bahwa mereka memiliki pendapatan sama sekali.
Meski demikian, Nyheter Idag melaporkan bahwa Al-Shammari bepergian dengan anggota keluarganya ke Irak setidaknya dua kali dan, selama perjalanan 2014, bahkan membayar perawatan mata lasik untuk salah satu anaknya.