PURWAKARTA - Seorang pelajar SMK swasta di Kabupaten Purwakarta, nekat menelan barang bukti jenis sabu-sabu. Pelajar berinisias AR (18) ini, sudah menjadi target operasi jajaran Sat Narkoba Polres Purwakarta.
Kapolres Purwakarta AKBP Matrius, mengatakan pelajar tersebut merupakan salah satu pengedar narkoba jenis sabu. Dia menuturkan, peristiwa itu terjadi saat Tim Sat Narkoba, melakukan sosialisasi ke sebuah sekolah swasta.
Baca Juga: Pengedar Narkoba Jaringan Internasional Ditembak Mati Polisi
Setelah beres sosialisasi dan tes urin, ada salah satu pelajar yang memang sudah menjadi target operasi. Karena, berdasarkan informasi, AR merupakan salah satu pengedar narkoba.
"Setelah sosialisasi itu, pelajar tersebut oleh tim diperiksa dan digeledah. Tapi, awalnya anggota kita tidak menemukan barang bukti tersebut," ujar Matrius kepada Okezone, Selasa (3/12/2019).
Saat itu, tim berpikir keras supaya anak tersebut mau terbuka, mengenai barang haram yang dibawanya. Karena, dalam kasus ini cuma ada dua kemungkinan. Pertama, barang bukti itu dibuang. Kedua, pelaku menelan barang bukti itu untuk mengelabui petugas.
Kemungkinan pertama, terbantahkan. Sebab, petugas sudah berupaya menyisir lokasi sekolah tersebut untuk menemukan barang bukti. Hasilnya, nihil. Karena itu, kemungkinan kedua bisa jadi benar.
Ternyata, setelah petugas menunjukan video pelaku narkoba yang menelan sabu-sabu, lalu meledak didalam perutnya, pelajar itu akhirnya histeris. Dia menangis kencang, dan mengakui jika sabu-sabu seberat 0,5 gram berikut plastik pembungkus dan solasiban warna hitam sebagai perekatnya ditelan bulat-bulat.
"Pelajar itu, meminta tolong kepada anggota kami, untuk diselamatkan. Dia telah menelan sabu-sabu berikut plastik pembungkusnya," ujar Matrius.
Mendengar penjelasan AR ini, petugas lalu membawanya ke RSUD Bayi Asih. Setelah mendapatkan penanganan tim medis, akhirnya sabu-sabu yang sudah dipesan seseorang itu bisa dikeluarkan dari lambung pelajar tersebut.
Kini, pelajar berinisial AR ini harus berurusan dengan polisi. Dia, terpaksa dijebloskan di balik jeruji besi, bersama pelaku penyalahgunaan narkoba lainnya.