MANILAI - Gunung api Taal di Filipina masih terus meletus pada Jumat 17 Januari 2020 walaupun letusan abu lebih sedikit dibandingkan pada awal pekan ini.
Para ilmuwan yang memonitor kondisi gunung dari jauh menggunakan peralatan darat dan angkasa untuk meneliti apa yang mungkin terjadi berikutnya.
Gambar radar di artikel ini didapat dari konstelasi Iceye radar constellation.
Sistem Finlandia ini memungkinkan ilmuwan melihat abu dan awan yang dihembuskan gunung api untuk mendeteksi permukaan gunung.
After the phreatomagmatic eruption of 12 January, check out this #Sentinel1 🇪🇺🛰️ #InSAR interferogram of the #TaalVolcano which shows significant ground deformation
Each colour fringe corresponds to 2.8 cm of ground displacement along the 🛰️LOS
Processed with @esa_gep pic.twitter.com/VCHWxUg9ws— Copernicus EMS (@CopernicusEMS) January 16, 2020
Data itu mengungkap danau di gunung yang disebut Danau Kuning yang posisinya berada di tengah Gunung Taal, kini hampir hilang total.
Interaksi antara air dan magma yang menyebabkan letusan awal gunung ini.
Baca juga: Korban Erupsi Gunung Taal: Tubuh Kami Baik-Baik, tapi Pikiran dan Hati Kami Kesakitan
Baca juga: Kunjungi Daerah Bencana, Duterte Bercanda Soal Makan Abu dan Kencingi Gunung Taal
Garis putih putus-putus di gambar artikel ini menunjukkan kondisi danau sebelum letusan pada hari Minggu. Garis putih menunjukkan batas air danau pada Kamis 16 Januari 2020 sekitar pukul 13.37 WIB.
Kerangka danau yang lebih besar, "Danau Taal" yang mengitari puncak gunung api masih tetap ada.
Sistem Finlandia ini memungkinkan ilmuwan melihat abu dan awan yang dihembuskan gunung api untuk mendeteksi permukaan gunung.
Data itu mengungkap danau di gunung yang disebut Danau Kuning yang posisinya berada di tengah Gunung Taal, kini hampir hilang total.
Interaksi antara air dan magma yang menyebabkan letusan awal gunung ini.
Garis putih putus-putus di gambar artikel ini menunjukkan kondisi danau sebelum letusan pada hari Minggu. Garis putih menunjukkan batas air danau pada Kamis (16/01) sekitar pukul 13.37 WIB.
Kerangka danau yang lebih besar, "Danau Taal" yang mengitari puncak gunung api masih tetap ada.
Radar satelit lain mengkaji bagaimana kondisi di seputar gunung api itu.
Pesawat ruang angkasa Uni Eropa, Sentinel-1 mengumpulkan informasi ini melalui gambar-gambar yang dipantau dari udara.
Teknik ini dapat membantu para ilmuwan memahami bagaimana magma bergerak di bawah gunung api dan apa arti pergerakan ini di masa depan.
Follow Berita Okezone di Google News