BANTUL – Seorang pelajar mengalami luka bakar di bagian tubuh. Ia diduga tersambar petir saat main handphone yang sedang dicas di rumah kakeknya, Dusun Singosaren, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, pada Kamis 20 Februari 2020 malam.
Akibat luka yang dideritanya, korban FA (18) saat ini dirawat intensif di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
"Lukane tangan, muka do medal getih. Dadane gosong, rambute kobong, [lukanya di bagian tangan keluar darah. Dadanya gosong, rambutnya terbakar]," ujar nenek korban, Sariyem (59), saat ditemui di rumahnya, Jumat (21/2/2020).
Sariyem mengatakan, saat kejadian cucunya sedang main handphone sambil dicas. Korban juga memakai headset yang tersambung ke handphone (HP). Saat itu, hujan lebat disertai petir mengguyur lokasi sekitar.
Sariyem mengaku tak meyaksikan langsung saat cucunya tersambar petir karena sedang mengaji di masjid dekat rumahnya. Usai pengajian, Sariyem kaget melihat kondisi rumah gelap dan mencium bau benda terbakar.
Ia kemudian memanggil-manggil cucunya. Namun, tidak ada jawaban.
Sariyem kemudian masuk kamar dan mendapati HP pecah, kasur bekas terbakar, dan serpihan headset berserakan di lantai dan kondisi stop kontak juga terbakar. Selain itu tiang beton rumah kamar juga pecah. Banyak bercak darah di kasur.
"Iki keneng opo? [ini terkena apa] " ucapnya.
Sariyem panik kemudian mencari keluar rumah dan memanggil-manggil FA. Ia baru menemukan cucunya tersebut di depan rumah anaknya atau paman FA bernama Aris yang tak jauh dari rumah Sariyem. Korban sedang diobati Aris.
Kakek korban, Zamhari (59), menambahkan setelah kejadian itu cucunya langsung keluar menuju rumah Aris dan heran karena badannya penuh luka.
"Tapi kondisi sadar," ujar Zamhari.