JAKARTA - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengimplementasikan program Kampus Merdeka dalam program studi. Dalam penerapannya, juga mengikuti tren lingkungan nasional maupun global, serta implikasinya pada kebutuhan SDM Indonesia.
Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai kajian terhadap efek-efek disruptif dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Dalam lima tahun terakhir ITB telah memperkenalkan emerging fields seperti Big Data, Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT) baik dengan cara disisipkan ke dalam kurikulum, maupun sebagai bagian penelitian dosen dan mahasiswa.
"ITB juga terus-menerus melakukan penyempurnaan kurikulum dan sistem pembelajaran baik pada jenjang S1, S2, maupun S3,” tambahnya, di sela Dies Natalis ke-61, seperti dikutip dari laman ITB, Senin (2/3/2020).
Mengenai akreditasi program studi, disampaikan Rektor, hingga saat ini, sebanyak 92% dari keseluruhan jumlah program studi di ITB sudah meraih akreditasi A dari BAN-PT. Hampir sepertiga dari keseluruhan jumlah prodi telah meraih akreditasi internasional.
“Selanjutnya mengenai transformasi menjadi PTN Badan Hukum. ITB telah mengadopsi paradigma Perguruan Tinggi Otonom sejak menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT-BHMN) dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No.155 Tahun 2000,” jelas Prof. Reini.
(Foto: Kampus ITB/Laman ITB)
Baca Juga: Unas-ITB Perkuat Kurikulum Teknik Fisika
Sementara itu mengenai pembelajaran di luar program studi, ITB telah mengembangkan berbagai skema untuk meningkatkan outreach dan engagement dengan berbagai elemen di masyarakat. Di antaranya KKN yang diselenggarakan berdasarkan tema yang kontekstual (KKN-Tematik), Kerja Praktek (KP) yang diselenggarakan dengan melibatkan industri dan alumni, dan program magang di industri atau di komunitas sosial.
“Izinkan saya memaknai kebijakan Kampus Merdeka sebagai kemerdekaan dalam kecendekiaan serta pengembangan akhlak dan budi pekerti para sarjana, kemerdekaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan demi kemajuan dan kedaulatan bangsa Indonesia, kemerdekaan untuk kesejahteraan bangsa Indonesia, dan kemerdekaan untuk kemaslahatan masyarakat dunia,” tambahnya.