TANGERANG SELATAN - Gebrakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menghapus Ujian Nasional (UN) melegakan banyak pihak. Terutama siswa, orang tua, guru, dan sekolah. Mereka tak lagi terbebani dengan standarisasi syarat kelulusan itu.
Melalui ketentuan UN, semua siswa tak lagi dinilai dari kemampuan personalitinya, melainkan akan dipatok pada standar ujian tersebut. Hal demikian dianggap membuat suasana belajar menjadi tegang dan monoton.
Baca Juga: Menerapkan 'Kampus Merdeka' Menteri Nadiem, UT Kejar Status PTN-BH
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tangsel, Taryono menyebut, sistem UN menjadikan siswa terbelenggu karena persepsi yang dibangun adalah UN segalanya bagi mereka. Tak ada kegembiraan yang muncul manakala UN digelar.
"UN itu dianggap sebagai segalanya, sehingga semua tegang. Siswanya, gurunya apalagi, orang tua siswa, semuanya. Bahkan orang yang beriman sekalipun hilang kepercayaan, karena apa? karena tidak lagi bersandar kepada tuhan, kepada Allah, tapi bersandar pada UN," ungkap Taryono dalam acara "Auliya Achievement Review" di Gedung Titan Centre, Bintaro, Tangsel.
Bahkan kata Taryono, suasana tidak bahagia itu benar-benar meruntuhkan potensi-potensi yang dimiliki para siswa. Tak sedikit dari mereka yang gagal lulus disebabkan nilai UN tak tercapai. Dampak terparah, UN bisa menjatuhkan mental belajar itu sendiri.
"Itulah hebatnya hantu Ujian Nasional. Begitu menakutkan, dan tidak membuat suasana belajar menjadi bahagia. Mas Menteri kita sangat mengucapkan terimakasih atas kebijakan Merdeka Belajar ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Taryono membeberkan, bahwa suasana itu harus dirubah dengan diberlakukannya Merdeka belajar. Tahun ini, UN adalah kali terakhir diselenggarakan. Karena tahun berikutnya, semua dikembalikan ke masing-masing sekolah dalam bentuk Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
"Merdeka belajar itu adalah kebijakan pemerintah pusat yang salah satu intinya sekolah itu baik, guru, siswa dan orang tua siswa, tidak lagi stress dan tegang. UN tahun ini yang terakhir, tahun depan sudah tidak ada lagi," jelasnya.
Empat program pokok kebijakan pendidikan Merdeka Belajar yaitu, Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), UN, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi.