LONDON – Cucu mantan Presiden Kazakhstan, yang pernah dipersiapkan untuk memimpin negara itu di masa depan, ditemukan tewas di London di usia 29 tahun, setelah mengklaim memiliki informasi tentang korupsi.
Aisultan Nazarbayev adalah cucu favorit mantan Presiden Nursultan Nazarbayev, yang saat ini masih menjadi orang kuat di Kazakhstan. Anak emas Kazakhstan itu menjalani pendidikan di akademi militer kerajaan Inggris, Sandhurst, tampaknya atas rekomendasi Pangeran Andrew.
Namun, mantan mata-mata muda itu meninggal beberapa bulan setelah pengasingan setelah mengklaim memiliki informasi tentang korupsi tingkat tinggi antara Kazakhstan dan Rusia. Aisultan memaparkan tuduhan tentang "keserakahan dan kerakusan" dari keluarganya sendiri.
BACA JUGA: Presiden Kazakhstan Mendadak Mengundurkan Diri Setelah Berkuasa Hampir Tiga Dekade
Menurut laporan yang dilansir Mirror, penyebab kematiannya diduga gagal jantung.
The Telegraph melaporkan dia meninggal sepuluh hari setelah kembali ke London dari Kazakhstan, tempat dia menghabiskan waktu selama penguncian virus corona Inggris.
Surat kabar tersebut melaporkan Aisultan tahun lalu dijatuhi hukuman penjara yang ditangguhkan setelah menggigit lengan seorang petugas polisi setelah dia disetrum empat kali di apartemen orang asing di West End. Michael Wolkind QC dilaporkan mengatakan perilaku pemuda itu dipicu oleh gangguan kesehatan mental dan kokain.
Aisultan Nazarbayev dan istrinya Alina. (Foto: Aisultan Nazarbayev)
Dua hari sebelum kejadian, dia dikabarkan mengancam akan bunuh diri.
"Penyebab kematian sedang ditentukan. Gagal jantung dikatakan sebagai penyebab awal. Detail lainnya belum diungkapkan," lapor Tengrinews.kz.
Seorang mantan mata-mata militer Kazakhstan, Aisultan mengatakan awal tahun ini dia telah mengajukan permohonan suaka politik di London setelah mengeluh dilecehkan oleh ibunya yang memiliki kekuasaan.
BACA JUGA: Mantan Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev Positif Covid-19
Ibu Aisultan, mantan ketua parlemen Kazakhstan, Dariga Nazarbayeva, adalah putri tertua mantan presiden, dan tokoh politik utama di tanah airnya.
"Keluarga saya hancur karena kehilangan Aisultan kami yang tercinta dan kami meminta privasi pada saat yang sangat sulit ini," kata Dariga.
Aisultan menikah dengan Alima Boranbayeva, seorang mahasiswa di Courtauld Institute of Art di London, dan putri seorang pengusaha minyak yang terlibat dalam perdagangan Kazakhstan-Rusia. Boranbayeva berusia 20 tahun saat menikah dengan Aisultan.