JAKARTA – SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Jawa Tengah, mengadakan Sosialisasi Studi Lanjut ke Jerman bekerja sama dengan Dinas Pertukaran Akademis Jerman atau DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst) yang berkantor pusat di Bonn, Jerman. Kegiatan ini sebagai bentuk kesungguhan internasionalisasi dan untuk mewujudkan komitmen menjadi lembaga pendidikan menengah atas berkelas dunia.
Acara yang digelar lewat aplikasi Zoom ini diikuti 235 peserta yang terdiri atas siswa maupun orangtua siswa. Ketua Umum Yasarini, Nanny Hadi Tjahjanto, dalam sambutannya mengatakan, almarhum BJ Habibie, presiden ketiga RI, merupakan lulusan RWTH (Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule Aachen) Jerman. Teori-teori yang diciptakan BJ Habibie dijadikan teori rujukan yang digunakan dalam industri pesawat terbang di seluruh dunia.
“Di usia muda, SMA Pradita Dirgantara menunjukkan prestasi akademis maupun nonakademis yang luar biasa. Saya pribadi berharap dan berdoa di masa depan akan lahir Habibie-Habibie baru dari SMA Pradita Dirgantara,” ucap Ibu Nanny, dalam keterangan tertulis, Rabu (4/11/2020).
Ia berharap, sosialisasi ini dapat memberikan gambaran pada siswa serta orangtua tentang pendidikan dan studi lanjut di Jerman. Sosialisasi ini juga menjadi pemotivasi agar siswa-siswi SMA Pradita Dirgantara menjadi generasi emas, generasi penerus yang dapat membanggakan bangsa, agama, orangtua, dan almamater.
Pembicara pada webinar kali ini adalah Olivia Jeane Sopacua, Program Officer DAAD German Academic Exchange Service. Olivia dalam pemaparannya mengatakan, berdasarkan catatan pada 2019, dari 20 negara penyumbang mahasiswa asing di Jerman, DAAD saat ini menduduki peringkat ke 20 dengan lebih dari 5.000 orang Indonesia yang berkuliah di Jerman.
“Kami berharap nantinya peserta webinar menyumbang mahasiswa asing dari Indonesia untuk 2 atau 3 tahun berikutnya,” ucap Olivia.