TOKYO - Pemimpin Australia dan Jepang mengadakan pembicaraan tatap muka, pada Selasa 17 November 2020, untuk meningkatkan hubungan pertahanan antara kedua sekutu Amerika Serikat itu, dalam melawan keagresifan China yang kian berkembang di kawasan Asia-Pasifik, di tengah transisi dalam kepemimpinan AS.
Kedua negara itu hampir mencapai Kesepakatan Akses Timbal Balik, sebuah kerangka hukum yang memungkinkan pasukan mereka saling mengunjungi untuk melakukan latihan dan operasi gabungan.
Selama pembicaraan di Tokyo, Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan mitranya dari Jepang, Yoshihide Suga, membahas lebih lanjut kesepakatan tersebut, namun tidak jelas apakah pembicaraan tersebut merupakan pembicaraan tahap final. Mereka juga membahas virus corona dan ekonomi, kata sejumlah pejabat Jepang.
Jika ditandatangani, kesepakatan itu akan menjadi pakta pertahanan pertama Jepang sejak tercapainya perjanjian militer Jepang-AS tahun 1960 untuk mendirikan sejumlah pangkalan bagi sekitar 50.000 tentara Amerika untuk beroperasi di Jepang dan sekitarnya.
Jepang berkomitmen untuk mempertahankan dan memperdalam aliansi yang telah berusia 60 tahun dengan AS sebagai landasan diplomasi dan keamanannya, tetapi dalam beberapa tahun terakhir berusaha untuk melengkapi pertahanan regionalnya dengan meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak lain, terutama Australia, di tengah meningkatnya aktivitas maritim China di Laut China Timur dan Selatan dan sekitarnya.
Follow Berita Okezone di Google News