WASHINGTON DC – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia telah memecat seorang pejabat pemilihan umum (pemilu) yang membantah klaimnya tentang adanya kecurangan dan penipuan pemilih.
Trump mengatakan dia "memberhentikan" kepala Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cisa) Chris Krebs karena pernyataannya yang "sangat tidak akurat" tentang integritas suara. Krebs sebelumnya mengatakan bahwa pemungutan suara Pemilu 3 November adalah yang “paling aman” dalam sejarah, membantah klaim Trump.
BACA JUGA: Bantah Klaim Trump, Komite Pemilu AS: Tak Ada Bukti Kecurangan di Pilpres
Trump telah menolak untuk mengakui hasil penghitungan pemilihan AS, membuat klaim yang tidak berdasar mengenai terjadinya penipuan pemilih "besar-besaran".
Diwartakan BBC, pernyataan Krebs dilaporkan menimbulkan ketidaksenangan Gedung Putih atas situs Rumor Control Cisa yang membantah kesalahan informasi pemilu, yang sebagian besar diperkuat oleh Trump sendiri.
Pekan lalu Asisten Direktur Cisa, Bryan Ware, mengundurkan diri setelah diminta oleh Gedung Putih.
The recent statement by Chris Krebs on the security of the 2020 Election was highly inaccurate, in that there were massive improprieties and fraud - including dead people voting, Poll Watchers not allowed into polling locations, “glitches” in the voting machines which changed...— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 18, 2020
Sesaat sebelum dia dipecat, Krebs memposting tweet yang tampaknya ditujukan pada tuduhan Trump bahwa mesin pemungutan suara di berbagai negara bagian telah mengalihkan surat suara ke saingannya Joe Biden.
BACA JUGA: Obama Angkat Bicara Soal Tuduhan Kecurangan Pilpres Trump
"ICYMI: Atas tuduhan bahwa sistem pemilu dimanipulasi, 59 ahli keamanan pemilu semua setuju, 'dalam setiap kasus yang kami sadari, klaim ini entah tidak berdasar atau secara teknis tidak koheren.' # Protect2020," demikian isi cuitan tersebut.