Sementara itu, Rektor Unair Prof. Nasih sangat mengapresiasi inisiasi Ubaya terkait penguatan implementasi kampus merdeka belajar itu. Dalam paparannya, Dia menilai MoU ini merupakan satu kesempatan baik yang mesti dimanfaatkan semua pihak.
”Kampus Merdeka memerlukan mobilitas yang tinggi bagi antar kampus, termasuk dengan industri. Tentu hal ini akan banyak berperan dalam membentuk komptensi dan keterampilan para mahasiswa kita,” jelasnya.
Baca Juga: Aluminium Formwork, Pembangunan Infrastruktur Modern Ala Mahasiswa ITS Surabaya
Menurut Prof Nasih, perguruan tinggi tidak cukup hanya bisa mengandalkan sumber daya sendiri. Mengingat, setiap kampus pasti memiliki kekurangan dan kelemahan. Di sisi lain, setiap kampus juga pasti memiliki kenggulan masing-masing.
”Saling menutup kelemahan dan saling memberikan keungulan masing-masing menjadi hal yang baik untuk kita bisa mewujudkan dalam Kampus Merdeka,” ucapnya.
Prof. Nasih mencontohkan bentuk kerja sama yang dapat dijalin ke depan berupa join research dan join publications. Sementara untuk mahasiswa, kerja sama tersebut bisa terkait dengan aktivitas magang, KKN, dan pengembangan soft skill. Berikutnya dalam kesempatan lain, antar-universitas saling bertukar mahasiswa yang berbeda secara simultan. (Aan Haryono)