SINGAPURA – Robot penyedot debu bisa digunakan sebagai “mata-mata”.
Ilmuwan komputer dari National University of Singapore (NUS) telah mendemonstrasikan bagaimana robot penyedot debu umum dan sensor deteksi cahaya dan jarak (Lidar) bawaannya dapat digunakan untuk “memata-matai” percakapan pribadi.
Metode yang disebut LidarPhone, menggunakan kembali sensor Lidar yang biasanya digunakan robot penyedot debu untuk menavigasi di sekitar rumah menjadi mikrofon berbasis laser untuk menguping percakapan pribadi.
Mahasiswa NUS Dai Yimin dan Sean Tan Rui Xiang, serta Asisten Profesor Nirupam Roy dari Universitas Maryland, berkontribusi pada penelitian ini. Penelitian ini dipresentasikan di Association for Computing Machinery's Conference on Embedded Networked Sensor Systems (SenSys 2020) pada 18 November lalu. Tim pun meraih Penghargaan Runner Up Poster Terbaik.
NUS menyatakan tim peneliti, yang dipimpin Asisten Profesor Jun Han dan mahasiswa doktoralnya Sriram Sami, berhasil memulihkan data ucapan dengan “akurasi tinggi”.
“Perkembangan perangkat pintar - termasuk speaker pintar dan kamera keamanan pintar - telah meningkatkan jalan bagi peretas untuk mengintip momen pribadi kita,” terang Sami.