BOGOR - Forum Rektor Indonesia (FRI) mengapresiasi hasil inovasi alat tes cepat pendeteksi COVID-19, GeNose C19 dan CePAD, yang telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan serta mendorong perguruan tinggi untuk menggunankannya.
"Hasil inovasi GeNose C19 dan CePAD ini adalah prestasi luar biasa dan wujud kontribusi nyata dari perguruan tinggi Indonesia untuk bangsa," kata Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI), Prof Dr Arif Satria, MSi, melalui pernyataan tertulisnya, Selasa.
Menurut Arif Satria, FRI mendorong agar perguruan tinggi se-Indonesia dapat memanfaatkan inovasi GeNose C19 dan CePAD, yakni alat tes cepat pendeteksi COVID-19 produksi dalam negeri.
"IPB telah memesan GeNose C19 untuk kepentingan tes cepat di Klinik IPB," kata Arif Satria, yang juga Rektor IPB University,
Baca Juga : Mengenal GeNose Alat Pendeteksi Covid-19 Buatan UGM, Cepat dan Harga Terjangkau
Arif Satria menjelaskan, 5.000 unit GeNose C19 yang merupakan hasil inovasi dari tim peneliti Universitas Gajah Mada Yogyakarta, siap didistribusikan pada Februari 2020.
"Alat deteksi cepat COVID-19 melalui hembusan nafas ini disebut memiliki sensitifitas hingga 90 persen dan spesifitas mencapai 96 persen," katanya.
Satu unit Genose C19 dijual Rp62 juta dan dapat digunakan untuk mendeteksi COVID-19 melalui hembusan napas dengan sangat cepat, hanya sekitar dua menit tanpa memerlukan reagen maupun bahan kimia lainnya.
Baca Juga : Murah Meriah, Biaya Tes Covid-19 dari Hembusan Napas Cuma Rp15.000-Rp25.000
Menurut Arif, fleksibilitas penggunaan GeNose C19 memungkinkan penempatannya di bandara, stasiun, terminal, rumah sakit, perkantoran, kampus, dan tempat umum lainnya, seperti tempat wisata dan pusat perbelanjaan, sehingga masyarakat diharapkan dapat beraktifitas dengan aman dan nyaman pada situasi pemulihan ekonomi saat ini.