PAPUA - Polda Papua belum bisa memastikan kelompok mana yang bertanggungjawab atas pembakaran pesawat terbang nomor registrasi PK MAX milik Mission Aviation Fellowship (MAF) di kampung Pagamba, Intan Jaya.
(Baca juga: Pesawat MAF Dibakar Kelompok Bersenjata di Papua, Pilot AS Lolos dari Maut)
"Belum bisa dipastikan kelompok mana yang melakukan pembakaran tersebut karena ada beberapa kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang kini berada disekitar wilayah Kabupaten Intan Jaya,” Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw, di Jayapura, Kamis (7/1/2021).
“Insiden yang terjadi Rabu (6/1) tidak menimbulkan korban jiwa karena sebelum membakar pesawat naas itu, pilot berkebangsaan Amerika Serikat, Alek Luferchek, sudah keluar dari pesawat yang dia kemudikan," sambung Waterpauw.
Waterpauw mengaku, dari laporan yang diterima, Lufercheck masih trauma sehingga setiba di Nabire, Kamis pagi (7/1), dia belum dapat memberikan keterangan terperinci.
"Saat ini Lufercheck sudah dievakuasi ke Jayapura," kata Waterpauw. Dari laporan yang diterima, pilot pesawat terbang Quest Kodiak itu sempat diselamatkan pendeta dan warga ke kampung sebelahnya,” pungkasnya.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III TNI, Kolonel CZI Gusti Nyoman Suriastawa, mengatakan, massa yang diduga merupakan anggota kelompok bersenjata membakar pesawat terbang nomor registrasi PK MAX di Bandara Nabire.