LONDON - Kasus virus corona di seluruh dunia menembus angka 90 juta pada Senin (11/1/2021), menurut hitungan Reuters. Angka itu tercapai di saat negara-negara di semua belahan bumi berjuang mendapatkan vaksin dan terus memperluas atau memberlakukan kembali penguncian (lockdown) untuk memerangi varian baru Covid-19.
Varian baru virus corona yang semula ditemukan di Inggris Raya dan Afrika Selatan menyebar dengan cepat secara global. Menurut hitungan Reuters, kasus virus corona meningkat tajam dalam beberapa bulan belakangan dengan sekitar sepertiga dari total kasus terdaftar dalam 48 hari terakhir.
BACA JUGA: Varian Baru Covid-19 telah Menyebar ke Seluruh Dunia
Eropa, yang menjadi kawasan pertama yang melaporkan 25 juta kasus pekan lalu, masih menjadi daerah yang paling parah terdampak pandemi di dunia, disusul oleh Amerika Utara dan Amerika Latin, dengan masing-masing 22,4 juta dan 16,3 juta kasus.
Eropa melaporkan sekitar 31 persen dari 1,93 juta kematian Covid-19 secara global.
Inggris Raya, negara Eropa yang paling menderita akibat pandemi, melampaui 3 juta kasus pada Jumat lalu.
Negara tersebut akan memvaksinasi orang-orang yang paling rentan terhadap Covid-19 hingga pertengahan Februari dan berencana memberikan vaksin kepada orang dewasa pada musim gugur.
Untuk mengendalikan penyebaran varian baru virus corona, negara di seluruh dunia mulai memperluas pembatasan pergerakan masyarakat dan kegiatan usaha.
BACA JUGA: Epidemiolog: Peluang Varian Baru Covid-19 Menyebar ke Berbagai Negara Sangat Besar
Di Jerman, Kanselir Angela Merkel dan para perdana menteri negara bagian pekan lalu sepakat untuk membatasi perjalanan non-esensial bagi warga di daerah episentrum pandemi di seluruh Jerman untuk pertama kalinya, setelah penguncian pada Desember lalu gagal mengurangi jumlah kasus secara signifikan.
Otoritas Prancis menerapkan jam malam yang lebih ketat di Kota Marseille setelah pihaknya mengumumkan temuan kasus varian baru Covid-19 Inggris di kota Mediterania tersebut.