TANGERANG - Sebanyak 26 terduga teroris asal Sulawesi Selatan dipindahkan ke Rumah Tahanan (Rutan) Teroris di Cikeas pada Kamis (4/2/2021), 3 di antaranya merupakan perempuan.
Para teroris tersebut tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 14.00 WIB menggunakan pesawat Lion Air JT 3891. Sebanyak 19 orang dari total yang diberangkatkan ke Jakarta adalah anggota Front Pembela Islam (FPI).
Karo Penmas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, bahwa para teroris tersebut merupakan hasil dari operasi Densus 88 Anti-teror pada Rabu (6/1/2021) lalu. Sebanyak 19 teroris ditangkap di Kota Makassar, sementara 7 tersangka diamankan di Gorontalo.

Baca juga: 5 Terduga Teroris di Aceh Terlibat Jaringan Bom Polrestabes Medan
"Hari ini Densus 88 memindahkan 26 teroris dari Sulawesi, 3 di antaranya perempuan. 7 teroris diamankan di Gorontalo dan 19 lainnya di Makassar," ujar Rusdi di Bandara Soekarno-Hatta.

Para teroris ini merupakan anggota dari Jamaah Ansor Daulah (JAD) yang terafiliasi dengan ISIS. Mereka mendapatkan pelatihan bela diri dan juga menembak dengan senapan api. Tak hanya itu, mereka juga mendapat pelatihan merakit bom yang akan digunakan untuk misi bunuh diri.
Baca juga: Bareskrim Selisik Unsur Pidana 92 Rekening FPI
"Kelompok ini masuk dalam Jamaah Ansor Daulah (JAD) yang terafiliasi dengan ISIS. Mereka mempersiapkan diri dengan pelatihan fisik, beladiri, memanah, melempar pisau, dan menembak dengan senapan angin," lanjut Rusdi.
Dari ke 26 teroris yang diamankan, dua teroris dinyatakan meninggal saat operasi berlangsung karena melakukan perlawanan. Jenazah keduanya langsung dimakamkan di Makasar.
"Dua teroris yang meninggal, dimakamkan di Makassar," pungkasnya.

Sementara itu Rusdi melanjutkan, ke-19 terduga teroris yang ditangkap di wilayah Makassar, merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI) dan semuanya terlibat dalam jaringan teroris ISIS.
"Dari 19 orang yang diamankan di Makassar, semua terlibat kegiatan rutin FPI. Ke-19 orang ini berafiliasi kepada ISIS. Mereka berencana melakukan kegiatan-kegiatan teror," tukasnya.
(Qur'anul Hidayat)