JAKARTA- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan mendukung penelitian terkait Covid-19 melalui dana yang dialokasikan sekitar Rp700 miliar. Dana diperuntukkan untuk riset vaksin, alat kesehatan, obat-obatan dan Whole Genome Sequencing.
“Saya sudah bilang kepada Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) bahwa uang ini tidak akan semua ditaruh di Kemenkes tapi untuk penelitian sektor kesehatan,” ujarnya saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta (3/2/2021).
Sementara itu Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan saat ini peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah berhasil mengembangkan alat deteksi cepat Covid-19 yang diberi nama GeNose C19.
Baca Juga: 60 Produk Karya Anak Bangsa Berhasil Diciptakan dalam 1 Tahun
“GeNose sudah diuji validasinya dengan 2.000 sampel dan akurasinya sudah 90 persen. Semakin banyak dipakai alat ini akan semakin akurat karena akan selalu di update oleh tim dari UGM. Namun, hadirnya GeNose ini bukan untuk menggantikan tes usap polymerase chain reaction (PCR), hanya sebagai penyaring atau screening saja,” jelas Menteri Bambang.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono mengatakan, penelitian biomolekuler SARS CoV-2 merupakan hal penting karena menjadi salah satu modal kuat untuk melakukan pemeriksaan dan tindakan di hulu penanganan Covid-19.
"Ada lima hal yang tengah dikerjakan oleh Kementerian Kesehatan dalam upaya mengurangi penularan Covid-19. Kelima hal tersebut adalah pengembangan jejaring laboratorium pemeriksaan Covid-19, penelitian biomolekuler SARS CoV-2, penelitian uji klinis obat, monitoring evaluasi efektivitas vaksin, serta penelitian diagnosis," paparnya.