JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Klimatologi (BMKG) Kota Semarang memperpanjang peringatan dini hujan lebat, hingga sepekan ke depan untuk wilayah Jawa Tengah.
"Analisis sementara menunjukkan aktivitas Monsun Dingin Asia dan daerah pertemuan, dan perlambatan kecepatan angin konvergensi di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya," kata Kepala Stasiun Klimatologi Semarang, Sukasno melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (7/2/2021).
Baca juga: Berikut Wilayah di Semarang yang Masih Tergenang Banjir
Kondisi tersebut didukung dengan masa udara yang labil, serta kelembaban udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan, atas sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di Jawa Tengah, khususnya sebagian besar wilayah pantai Utara Tengah-Barat, termasuk Kota Semarang.
Baca juga: Hujan Deras, BNPB: 5 Kecamatan di Kota Semarang Banjir
Sukasno menyatakan, banjir di Semarang dipicu oleh cuaca ekstrem, yaitu hujan lebat hingga sangat lebat disertai kilat/petir yang berlangsung terus menerus.
"BMKG Ahmad Yani Semarang telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada Sabtu (6/2) pukul 01.30 WIB dan telah diperbarui pukul 05.20 WIB. Kota Semarang termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam peringatan dini tersebut," ujarnya.