REMBANG – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng), mengantisipasi fenomena sapi makan sapi saat musim kemarau.
Iatilah sapi makan sapi muncul karena ketika warga kesulitan mendapatkan pakan ternak pada musim kemarau, mereka biasanya menjual sapi untuk membeli pakan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto mengatakan, petani didorong mengoptimalkan seluruh potensi pakan, agar tidak terbuang percuma pada saat stok melimpah seperti sekarang.
“Berawal dari dorongan Pak Bupati kepada kita agar tidak terjadi lagi di Rembang sapi makan sapi ketika musim kemarau, “ kata Agus Iwan, Selasa (16/2/2021).
Ia mencontohkan, saat ini masa panen jagung dan sebentar lagi puncak panen padi. Pihaknya menginisiasi untuk memberikan contoh kepada petani untuk tidak membuang pakan ketika berlebih, tapi diolah dan disimpan sebagai persediaan musim kemarau.
Batang jagung misalnya, digiling dengan alat chopper. Baru-baru ini, Bidang Peternakan Dinas Pertanian Dan Pangan menggelar parade chopper di Desa Tanjung, Kecamatan Sulang bersama kelompok tani setempat. Batang jagung digiling, selanjutnya difermentasi untuk pakan sapi.
“Biasanya batang jagung kalau sudah mulai mengering ya dibuang. Tapi ini kita manfaatkan. Hasil penggilingan disimpan, biar pas paceklik nggak bingung, “ ujarnya.
Baca Juga : Komplotan Pencuri Sembunyikan 6 Sapi Limosin di Kebun Kopi
Agus Iwan mengatakan, sebagian peralatan chopper ini adalah produk lokal atau karya warga Kabupaten Rembang. Penggerak listrik memakai mesin pompa air. Harganya pun terjangkau, kisaran Rp1,5 juta untuk skala rumah tangga dengan 2-3 ekor sapi.