SURABAYA - Platform Sasrabahu segera dibangun Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk memfasilitasi pertukaran mahasiswa antar PTN-BH se-Indonesia yang diluncurkan secara daring, Jumat (19/2/2021).
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Prof Ir Nizam MSc DIC PhD menuturkan, saat ini jumlah mahasiswa Indonesia yang melakukan pertukaran pelajar ke luar negeri jauh lebih banyak dari pada ke dalam negeri. Padahal dengan Sasrabahu ini, bisa membangun jejaring persaudaraan baik dosen maupun mahasiswa dalam meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat.
Kalau melihat di Eropa, katanya, mahasiswanya diwajibkan untuk mengikuti pertukaran lintas negara. Hal ini juga akan dibangun oleh Indonesia nanti ke depannya. “Apresiasi dan terima kasih kepada ITS yag telah menyiapkan Sasrabahu ini dengan baik,” katanya.
Baca Juga: 5 Sekawan ITS Kembangkan Energi Terbarukan dari Sekam
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menuturkan, Sasrabahu merupakan singkatan dari Sistem Pertukaran Mahasiswa antara Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Platform Sasrabahu dibuat untuk memudahkan dalam mengambil mata kuliah di sesama kampus PTN-BH bagi mahasiswa.
Mahasiswa hanya tinggal klik mata kuliah yang telah tersedia di platform Sasrabahu seperti mengambil Kartu Rencana Studi (KRS) pada umumnya. Menurutnya, sistem ini didesain semudah mungkin baik bagi mahasiswa maupun administrator akademik pada masing-masing perguruan tinggi. “Sehingga, data seperti informasi mahasiswa dan nilai bisa terintegrasi dengan baik,” kata Ashari.
Baca Juga: Mau Kuliah di ITS, Jangan Lewatkan Acara Ini
Guru besar Teknik Elektro ini menjelaskan, Sasrabahu juga mewujudkan program Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sendiri. “Mahasiswa akan memiliki wawasan yang sangat luas dan bisa saling berbagi ilmu pengetahuan serta praktikum yang memberikan efek jauh lebih bagus,” ungkapnya.
Sampai saat ini sudah terdapat 12 PTN-BH di Indonesia yang berpartisipasi. Menurut Ashari, Sasrabahu masih pada step pertama dan diharapkan bisa dikembangkan sampai seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia yang jumlahnya mencapai 92. “Bahkan bisa diperluas sampai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia yang jumlahnya mencapai 4.700,” jelasnya.