JOMBANG - Santriwati yang diduga menjadi korban pencabulan oleh pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, bertambah 7 orang. Itu diketahui dari hasil penyelidikan Polres Jombang.
Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho mengatakan, tujuh santri yang diduga ikut menjadi korban tengah menjalani pemeriksaan. "Ada tujuh saksi (korban) baru. Sekarag masih didalami," katanya, Minggu (21/2/2021).
Agung berjanji terus mendalami kasus dugaan pemerkosaan ini dengan tuntas. Karena itu, bukti-bukti tambahan baru terus dikumpulkan, termasuk kemungkinan santri lain yang ikut menjadi korban. "Pemeriksaan masih terus berlangsung," katanya.
Sementara itu, suasana pondok pesantren milik pelaku pencabulan dan pemerkosaan terpantau sepi. Berdasarkan pantauan, sejumlah kamar santri terlihat kosong. Di dalam pesantren hanya tinggal beberapa santri yang juga menunggu dijemput keluarga.
Beberapa di antara mereka terlihat sibuk berkemas bersiap meninggalkan pesantren. Informasi yang dihimpun, para santri memilih pulang setelah pengasuh mereka ditangkap polisi dan ditahan.
Baca Juga : Bejat! Pimpinan Ponpes di Jombang Tiap Malam ke Asrama Putri, 15 Santriwati Dicabuli dan Diperkosa
Sebagaimana diketahui, pengasuh salah satu pesantren di Kecamatan Ngoro ditangkap atas dugaan pencabulan dan pemerkosaan. Informasih yang dihimpun, pelaku leluasa mencabuli santriwatinya karena yang bersangkutan merupakan pengasuh pesantren yang paling dihormati dan ditakuti.