JAKARTA - Magister Berbasis Riset (MBR) atau Master by Research (MBR) menjadi pilihan bagi yang ingin mengambil S-2 magister Institut Teknologi Bandung (ITB).
Program ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan seraya fokus dalam melakukan riset secara mandiri.
Dekan Pascasarjana ITB Prof. Dr. Suprijadi mengatakan, program ini bertujuan untuk mendukung lembaga penelitian dan industri agar dapat mengikuti perkembangan riset, sesuai dengan kepakaran yang dimiliki oleh ITB.
Baca Juga: Mahasiswa UNS Sulap Kain Tenun Goyor Reject Jadi Pouch Bernilai Tinggi
Program ini semakin memantapkan posisi ITB sebagai universitas riset sekaligus bentuk kontribusi perguruan tinggi teknik di Indonesia terhadap produk riset di pusat-pusat penelitian lembaga pemerintahan, swasta, maupun industri.
“Sesuai dengan kapasitas dan keunggulan yang ada, kami ingin berkontribusi lebih jauh bersama para pemangku kepentingan, terutama pusat-pusat penelitian di lembaga pemerintah dan swasta, maupun sektor industri. Melalui program ini diharapkan kolaborasi riset bisa berjalan,” katanya seperti dikutip dari laman resmi ITB.
Baca Juga: Kisah Anak Petani yang Berhasil Jadi Sarjana Kedokteran
Rencananya, program MBR akan dimulai pada semester yang akan datang dan pendaftaran akan dibuka sekitar Maret hingga April 2021. Suprijadi mengatakan, program MBR ini belum dibuka di semua program studi. Program studi yang akan menerima mahasiswa baru jalur MBR ini akan diumumkan saat pendaftaran program.
Program MBR ini ditujukan untuk para peneliti di lembaga penelitian pemerintah, swasta, maupun industri yang mempunyai komitmen tinggi terhadap penelitian. “Peneliti maupun lembaga penelitian dan bidang penelitian di sektor industri didorong untuk mengembangkan riset yang kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan spesifik yang mungkin berbeda,” lanjutnya.
Salah satu keunggulan program MBR ini, yaitu peserta bisa menempuh pendidikan lanjutan tanpa harus meninggalkan pekerjaannya. Program ini juga cocok bagi mereka yang ingin fokus pada kerja riset secara mandiri. Mengenai calon mahasiswa yang diharapkan mengikuti program MBR, Prof. Suprijadi menekankan pada pengalaman penelitian.