YOGYAKARTA - Gunung Merapi hingga hari ini masih terus melakukan aktivitas vulkanik dan belum menunjukkan penurunan. Tadi malam Gunung dengan ketinggian 2968 mdpl ini kembali memuntahkan awan panas atau dikenal dengan sebutan wedus gembel sebanyak tiga kali.
Kepala Balai Penyelidikan dan pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, merapi masih terus melakukan aktivitas vulkanik baik awan panas maupun guguran lava pijar. Malam tadi, Gunung Merapi kembali mengeluarkan tiga kali awan panas guguran.
Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Sejauh 1,3 Km, Status Masih Siaga
Awan panas guguran ini terjadi pada pukul 21.11 WIB dan terekam di seismogram dengan amplitudo 47 mm dan durasi 148 detik. Estimasi jarak luncur kurang lebih 1500 meter ke arah barat daya. Kemudian awan panas guguran kedua kembali terjadi pada pukul 21.44 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 38 mm dan durasi 128 detik. Jarak luncur sekitar 1200 meter ke arah barat daya .
"Awan panas berikutnya pukul 23.02 WIB. Awan panas ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 31 mm dan durasi 146 detik. Jarak luncur kurang lebih 1400 meter ke arah barat daya juga," terangnya di Yogyakarta, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Lagi, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Sejauh 1,4 Km ke Arah Barat Daya
Dijelaskannya, dengan terus terjadinya awan panas guguran serta lava pijar menunjukkan terjadinya pergerakan magma menuju permukaan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan kubah lava di sisi barat daya sebesar 8.300 meter kubik pada 5 Januari. jika dihitung rata rata sejak 4 januari lalu hingga saat ini, pertumbuhan kubah lava rata-rata sebesar 13.900 meter kubik setiap harinya.
"Begitu juga dengan kubah lava di tengah kawah yang juga mengalami pertumbuhan. Namun kami kesulitan melakukan pengukuran karena drone tidak bisa mengambil gambar karena cuaca dan angin yang cukup kencang mencapai 60 km perjam, " ulasnya.