MOJOKERTO - Wabah demam chikungunya mulai menyerang warga Kota Mojokerto. Puluhan warga Balongkrai, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, sempat mengalami kelumpuhan, sesaat akibat gigitan nyamuk aedes albopictus.
Data yang dihimpun di lapangan, setidaknya ada lebih dari 10 keluarga terserang demam chikungunya. Salah satunya dialami pasangan suami istri (pasutri) Wahyudi (49) dan Lilis(51). Keduanya mengaku mengalami demam tinggi sampai 41 derajat celsius sejak Minggu (24/3/2021).
Lilis mengaku sempat meminum obat penurun panas, namun suhu badannya tak kunjung turun hingga Senin (22/3) pagi. Tak hanya itu, seluruh persendian tubuhnya terasa sakit. Tangan dan kaki juga terasa lemas. Hingga saat ini Lilis hanya bisa terbaring di tempat tidur dan tidak bisa berjalan.
Baca juga: Penyakit Chikungunya 'Teror' Warga Karanganyar
"Awal ya itu panas tinggi, badan sakit semua terlebih pada bagian persendian, lalu tidak bisa jalan, hingga sampai saat ini," kata Lilis saat ditemui di rumahnya, Rabu (24/3/2021).
Tak hanya dirinya, Wahyudi sang suami juga terserang penyakit yang sama. Wahyudi menyebut dirinya hanya mengalami gejala sakit persendian dan tidak bisa berjalan selama dua hari.
"Barengan sama istri kenanya. Sendi-sendi sakit semua, baru pertama kali ngalami ini. Apalagi sampai enggak bisa jalan dua hari, baru ini saya bisa jalan," sambung Wahyudi.
Baca juga: Puluhan Warga Tangsel Terserang Gejala Chikungunya, Kenali Penanganannya
Selama dua hari, Wahyudi harus berjalan merangkak untuk bisa ke kamar mandi. Selanjutnya, Lilis dan suaminya memanggil dokter polisi (Dokpol) Klinik Polresta Mojokerto. Dari hasil pemerikasaan, Lilis dan Wahyudi diprediksi terkena chikungunya.
"Ke kamar mandi saja harus merangkak. Kalau saya buang air kecil sempat pakai pispot, hari ketiga ini saya masih merasa sakit persendian. Terus masih sakit buat duduk dan berdiri, jalan bisanya pelan-pelan," sambung Wahyudi.