SEMARANG – Sistem pembelajaran daring atau online banyak dikeluhkan siswa di Jawa Tengah. Buruknya koneksi jaringan internet membuat mereka kesulitan memahami materi pelajaran yang disampaikan guru.
"Kendalanya jaringan. Kadang-kadang jaringan nge-lag dan informasi dari guru ke kami itu putus-putus dan tidak jelas. Akhirnya kami kurang bisa memahami pelajaran. Agak sulit memahaminya kalau daring," jelas Keisya Kumala, siswa SMAN 4 Kota Semarang, Senin (5/4/2021).
Untuk itu, dia mengaku senang bisa kembali ke sekolah untuk pembelajaran tatap muka (PTM). Pasalnya, setelah setahun lebih mereka tidak bisa belajar di sekolah, hari ini mereka bisa kembali merasakan pembelajaran seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Alhamdulillah seneng banget. Setelah sekian lama daring, akhirnya bisa masuk ke sekolah. Bisa ketemu teman-teman, ketemu guru secara langsung dan bisa ngerasain duduk di kelas. Alhamdulillah senang sekali," lugasnya.
Dia pun meminta seluruh siswa di Jawa Tengah tetap disiplin menjaga protokol kesehatan dengan ketat. Semuanya harus ingat, bahwa virus Covid-19 itu tak kasat mata dan masih ada sampai saat ini.
"Jadi tetap harus jaga kesehatan, jaga prokes. Meskipun katanya grafik sudah turun, tapi jangan anggap sepele. Kalau nanti naik lagi kasusnya, kita nggak bisa kaya gini lagi, nggak bisa sekolah lagi. Jadi mari jaga prokes dengan baik," ucapnya.
Penuturan serupa disampaikan Najwa, siswi SMAN 1 Ungaran. Setelah lulus dari SMP dan diterima di SMA, baru kali ini dia bisa merasakan belajar di sekolah. Apalagi, di hari pertama masuk sekolah, dia langsung dikunjungi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Seneng sekali bisa sekolah, karena udah lama enggak masuk sekolah. Apalagi tadi didatangi Pak Ganjar, bangga banget rasanya. Sejak lulus dari SMP dan diterima di sini, baru pertama masuk. Jadi bisa ketemu teman-teman baru," katanya.