SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memperingatkan bahwa negaranya sedang berjuang untuk mempertahankan pasokan makanan karena harga barang kebutuhan sehari-hari meroket.Â
Dalam beberapa pekan terakhir, para pakar telah memperingatkan bahwa bahan pangan di Korea Utara semakin menipis, dan sekarang, Kim akhirnya mengakui bahwa situasi pangan di negaranya "mulai sulit".
BACA JUGA:Â Tampak Lebih Kurus, Spekulasi Tentang Kesehatan Kim Jong-un Merebak
Kantor berita resmi KCNA melaporkan bahwa Kim berbicara mengenai kekurangan pangan itu dalam pertemuan partai berkuasa di Pyongyang pada Selasa (15/6/2021). Dia mengatakan bahwa krisis ini disebabkan oleh kekurangan gandum akibat terjangan topan tahun lalu.
Jarang bagi Kim untuk mengakui masalah apa pun di Korea Utara.
Kim, yang diperkirakan berusia 37 tahun, telah kehilangan banyak berat badan selama setahun terakhir yang memicu spekulasi tentang masalah kesehatan yang menyebabkan penurunan berat badannya yang 'signifikan', demikian diwartakan Mirror.Â
Tetapi para ahli tidak percaya kekurangan makanan akan menyebabkan kelaparan di seluruh negeri, The Washington Post melaporkan.
Awal bulan ini, Dewan Keamanan PBB disarankan untuk mempertimbangkan mencabut sanksi terhadap Korea Utara karena kondisi kekurangan pangan yang berpotensi terjadi di negara itu.
BACA JUGA:Â Korut Akan Kirim Orang Bercelana Jeans Ketat ke Kamp Kerja Paksa
Tomás Ojea Quintana, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Korea Utara, mengatakan pandemi telah menyebabkan Korea Utara "kesulitan ekonomi yang drastis" dan perdagangan negara itu dengan China turun 90% pada bulan Maret dan April.
Institut Pengembangan Korea, sebuah think tank yang dikelola pemerintah yang berbasis di Seoul, mengatakan negara itu diperkirakan akan kekurangan 1,35 juta ton makanan tahun ini.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News