AUSTRALIA - Seorang gadis berusia lima tahun yang terjebak di India selama 18 bulan ketika orang tuanya berada di Australia akhirnya dipertemukan kembali dengan kedua orangtuanya.
Johannah mengunjungi kakek-neneknya di India ketika pandemi melanda dan perbatasan Australia ditutup.
Gadis kecil itu terbang ke Sydney pada Senin (14/6), dan sekarang dikarantina bersama ibunya, Drisya.
"Ya Tuhan, itu sangat mengasyikkan, itu bukan sesuatu yang bisa digambarkan dengan kata-kata," kata Drisya kepada BBC.
Drisya dan ayah Johannah, Dilin, telah berusaha mati-matian untuk membawa putri kecil mereka ke Sydney, namun penerbangan yang dibatalkan dan peraturan tentang anak di bawah umur yang tidak didampingi menghalangi reuni mereka.
Melalui grup pendukung Facebook yang didedikasikan untuk warga Australia yang terjebak di India, mereka diperkenalkan kepada pasangan - Linda dan Joby - yang berencana untuk pindah ke Sydney sendiri, dan menawarkan diri untuk menemani Johannah dalam penerbangan.
(Baca juga: Wanita Ini Dituduh Berhubungan Seks dengan Anjing, Kasusnya Diseret ke Pengadilan)
"Kami mengenal Linda selama beberapa minggu, dan kami mempercayai mereka," kata Drisya.
"Mereka berdua merawat anak saya, mereka sangat baik, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka,” lanjutnya.
Linda dan Joby juga menemani anak kedua dalam penerbangan Qatar, yang seumuran dengan Johannah.
Drisya dan Dilin bukan satu-satunya orang tua yang meminta bantuan keluarga lain. Media Australia melaporkan sejumlah orang tua mengandalkan orang-orang yang telah setuju untuk bertindak sebagai wali anak selama penerbangan.
(Baca juga: Pria Bersenjata Menembak Secara Acak dari dalam Mobil, 1 Tewas, 13 Terluka)
Drisya, yang sulit tidur selama cobaan berat dan sering menangis sepanjang malam, mengatakan kelegaannya sangat besar.
"Saya bisa melihat betapa anak saya merindukan saya, dia hanya menempel pada saya - bahkan sekarang dia tidak meninggalkan saya. Sudah lama menunggu,” terangnya.
Hanya satu orang tua yang diperbolehkan untuk mengikutsertakan anak-anak tanpa pendamping di karantina, sehingga Johannah akan menemui ayahnya ketika isolasi 14 hari selesai.
Johannah diketahui datang membawa buah beri, karena itulah yang paling ditunggu-tunggu oleh Johannah.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News